Pileg 2019
Maju DPR RI di Dapil 2, Mantan Bupati Landak Sidot Target 200 Ribu Suara
Mantan kepala daerah di Kalbar, Adrianus Asia Sidot yang maju dalam kontestasi Pileg 2019 optimis mendapat sekitar 200 ribu suara
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu diantara mantan kepala daerah di Kalbar, Adrianus Asia Sidot yang maju dalam kontestasi Pileg 2019 optimis mendapat sekitar 200 ribu suara.
Mantan Bupati Landak ini pun tak mempermasalahkan banyaknya para mantan kepala daerah maupun petahan yang kembali maju bertarung di Pileg 2019 ini.
"Yang pertama, setiap orang warga negara RI punya hak politik yang sama, mau mencalonkan diri sebagai DPR Kabupaten Kota, Provinsi maupun RI dalam rangka menunaikan hak politiknya yang tidak ada seorang pun boleh mengganggu, kecuali kalau bertentangan atau ada masalah hukum. Dengan maraknya atau ramainya mantan kepala daerah yang mencalonkan diri tidak jadi masalah, tidak ada UU atau aturan yang melarang," ungkapnya, Jumat (28/09/2018).
Baca: Maju DPR RI, Hildi Target Lolos Parliamentary Threshold
Walaupun begitu, ia pun menuturkan telah melakukan berbagai persiapan seperti menemuai para calon pemilih.
"Mungkin sama dengan yang lain (persiapan, red), menemuai calon konstituen, meyakinkan mereka untuk memilih dan mereka juga menjalankan hak pilihnya," katanya.
Meski mengaku sudah melakukan persiapan, Caleg DPR RU nomor 1 di Dapil 2 Kalbar dari Partai Golkar ini menuturkan jika sampai dengan saat ini dirinya belum melakukan kampanye.
"Saya belum kampanye, baru persiapan-persiapan saja, kita baru membentuk simpul-simpul," ujarnya.
Untuk duduk di Senayan, Adrianus Asia Sidot pun menargetkan dapat meraih 200 ribu suara masyarakat.
"Target ya paling tidak 200 ribu suara di lima Kabupaten," katanya.
Adrianus berharap, di Pileg 2019 ini masyarakat semakin dewasa berdemokrasi dan tidak mudah terbuai dengan money politik.
"Harapannya masyarakat menjalankan hak pilihnya, kedua masyarakat bisa lebih baik menilai secara objektif calon-calon anggota legislatif yang akan mereka pilih, jangan terlena dengan janji-janji, jangan tebuai oleh uang, karena setelah itu siap-siap saja dibohongi, setelah duduk belum tentu ingat lagi dengan para pemilih," tutupnya.