TPS Bertambah Ratusan, Polres Mempawah Tertantang Amankan Pemilu 2019 Mendatang

Dengan jumlah TPS yang bertambah, namun personel tetap, pihaknya pun menganggap hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri.

Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FERRYANTO
Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata, Rabu (19/09/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ferryanto

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID,MEMPAWAH- Polres Mempawah pagi ini telah menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata 2018 yang di pimpin langsung oleh Kapolres Mempawah AKBP Didik Dwi Santoso.

AKBP Didik Dwi Santoso mengatakan bahwa dalam pelaksanaan Operasi Mantap Brata 2018 ini pihaknya mendapatkan penekanan dari Kapolri untuk senantiasa menjaga sinergitas dan kekompakan antara TNI dan Polri, dan menekan akan netralitas TNI dan Polri dalam penyelenggaraan Pemilu mendatang.

Baca: Jika Ulama Gabung ke Istana, Ini Yang Terjadi Menurut Sudjiwo Tedjo

Baca: Spesial, Lulusan Terbaik Wisuda XXVI Poltekkes Pontianak Diberikan Penghargaan

Kemudian, pihaknya pun mengingat kan kepada pihak penyelenggara pemilu dan pengawas independen untuk dapat bekerja dengan baik.

"Jadi di harap kan semua untuk bisa menyelenggarakan dan bekerja dengan baik, tentunya di harapkan sama dengan pemilu - Pemilu sebelumnya, semua berjalan aman lancar dan sukses,"ungkapnya.

Didik mengungkapkan bahwa untuk pengembangan pada Pemilu 2019 mendatang, pihaknya akan menggunakan Pola yang sama dengan pengamanan Pemilukada beberapa waktu lalu, yakni dengan pengamanan 2/3 dari total pasukan yang ada.

"Pola tetap, namun dengan pola tetap nanti kita sedang atur untuk pengamanan nya, karena jumlah TPS yang akan kita amankan ini bertambah, kalau di Kabupaten Mempawah kemarin kala Pilkada hanya 600 TPS, sekarang bertambah menjadi 820 tps,"ungkapnya.

Dengan jumlah TPS yang bertambah, namun personel tetap, pihaknya pun menganggap hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri.

"Kita akan upayakan ini dengan KPU, untuk TPS yang banyak ini kita akan atur mungkin dengan jarak yang berdekatan, sehingga anggota bisa melakukan pengontrolan / Pengamanan lebih mudah,"paparnya.

Didik pun mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan lokasi rawan konflik, namun ia tak bisa mengungkapkan hal tersrbut.

"Kalau titiknya Kita tidak bisa sebutkan, tapi kita sudah Memetakan, melihat pemilu sejak 2014 lalu, dan melihat perkembangan di Pilkada 2018 lalu, dan kemudian kami melakukan analisa, mana yang di anggap harus lebih di pantau,"ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved