Pilpres 2019
Jika Ulama "Gabung" ke Istana, Ini Yang Terjadi Menurut Sudjiwo Tedjo
Boleh bergabung asal istananya yang mencari seperti tempayan kalau ga salah, bukan ulamanya seperti gayung yang datang ke kekuasaan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seniman Sudjiwo Tedjo mengatakan bahwa akan terjadi chaos bila ulama sudah bergabung dengan istana.
Pernyataan Sudjiwo Tedjo ini seperti yang tampak dalam tayangan Indonesia Lawyer Club yang disiarkan tvOne pada Selasa (18/9/2018) malam.
Sudjiwo Tedjo mengutip dari teori pewayangan jawa dalam pakem goro-goro 'chaos' akan terjadi bila pandito minto pitulungane ratu, artinya kekacauan akan terjadi ketika rohaniawan meminta pertolongan/bergabung dengan pemimpin.
“Goro-goro chaos terjadi kalau pandito (rohaniawan, ulama) sudah bergabung dengan istana,” tutur Sudjiwo Tedjo
Baca: Edi Kamtono Sebut Pontianak Mendapatkan Berkah Dilalui Obor Asian Para Games
Sudjiwo Tedjo juga menjelaskan bahwa ulama atau rohaniawan boleh bergabung dengan istana dengan persyaratan istana/pemimpin yang datang kepada rohaniawan bukan ulama/rohaniawan yang bergabung dengan kekuasaan.
Hal ini dianalogikan oleh Sudjiwo Tedjo istana yang mencari ulama seperti tempayan yang didatangi dan ulama yang datang bergabung dengan istana seperti gayung yang dibawa.
“Boleh bergabung asal istananya yang mencari seperti tempayan kalau ga salah, bukan ulamanya seperti gayung yang datang ke kekuasaan,” jelas Sudjiwo Tedjo.
Sudjiwo Tedjo juga mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui ulama yang seperti ‘tempayan yang didatangi’ berada di kubu Jokowi atau Prabowo.
"Saya tidak tahu ulama yang begitu apa yang di Pak jokowi apa yang di Pak prabowo,'’ tambahnya lagi.
Tapi, Sudjiwo mengatakan bahwa ulama yang memiliki pengaruh yang sangat tinggi di Indonesia adalah ulama yang menunjukkan jalan menuju Tuhan, bukan ulama tabligh yang menyiarkan agama.
Sudjiwo juga menambahkan ulama tabligh tidak terlalu berpengaruh.
Baca: Sambut Cawapres Sandiaga Uno, Seorang Wanita Jatuh ke Sungai Kapuas
"Ulama yang berpengaruh di Indonesia pak karni adalah ulama yang menunjukkan jalan menuju Tuhan, bukan ulama tabligh, ulama tabligh mungkin dicium tangannya, sorry tapi ga terlalu berpengaruh,” tambahnya lagi.
Sebelumnya, baik kubu Jokowi dan Prabowo sama-sama mengklaim bahwa mereka didukung oleh para ulama.
Diwartakan Tribunnews.com pada Minggu (16/9/2018) berlangsung Ijtima Ulama II mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
Eggi Sudjana mengatakan forum Ijtima Ulama II ini bertujuan untuk mempertegas komitmen antara para ulama dengan calon presiden yang diusung yaitu yang sudah disebutkan pada Ijtima Ulama I, Prabowo Subianto.
Sedangkan dari pihak Jokowi, Ma’ruf Amin mengatakan bahwa dirinya dan Jokowi sudah mendapatkan dukungan dari para ulama besar.
"Ya saya tidak tahu (soal dukungan GNPF), tapi yang kyai besarnya, sudah memberikan dukungan kepada kami," terang Ma’ruf Amin," dikutip dari Kompas.com.
Simak video penjelasan selengkapnya di bawah ini.