Pemahaman Ideologi Pancasila Jadi Dasar Tangkal Pengaruh Radikalisme

STKIP Persada Khatulistiwa Sintang menggelar Kuliah Umum bertema Menangkal Paham Radikalisme di Perguruan Tinggi

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WAHIDIN
Pasi Kum Korem 121/Abw Kapten Chk Otto Marpaung menyampaikan materi pada Kuliah Umum yang diselenggarakan di Gedung Perpustakaan STKIP Persada Khatulistiwa, Rabu (19/9/2018) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - STKIP Persada Khatulistiwa Sintang menggelar Kuliah Umum bertema Menangkal Paham Radikalisme di Perguruan Tinggi bertempat di Gedung Perpustakaan STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Rabu (19/9/2018) pagi.

Ketua Yayasan Perkumpulan Badan Pendidikan Karya Bangsa Sintang, Lukman Riberu membuka kegiatan dengan menyampaikan sambutan sekaligus sedikit memberikan pemaparan terkait ancaman paham radikalisme saat ini.

"Kita tahu akhir-akhir ini banga Indonesia sedang dalam kondisi berperang melawan berita hoax. Hal ini pun bisa dimanfaatkan oleh masuknya paham-paham radikalisme. Sebab itu, kita perlu menangkal dari awal," jelasnya.

Baca: Cegah Paham Radikalisme, STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Gelar Kuliah Umum

Dia menambahkan bahwa perguruan tinggi sebagai lembaga yang mencetak manusia-manusia intelek pun tidak terlepas dari bahaya masuknya paham radikalisme. Hal ini pun sudah terbukti dari beberapa kejadian baru-baru ini.

"Makanya kita sudah diingatkan Menteri Resdikti bahwa semua kampus perlu mewaspadai paham ini. Jangan sampai radikalisme memecah persatuan dan kesatuan NKRI dan menggeser ideologi Pancasila bangsa Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, Pemateri dari Korem 121/Alambhana Wanawai yaitu Pasi Kum Korem 121/Abw Kapten Chk Otto Marpaung menyampaikan materi terkait paham radikalisme, kemudian ada diskusi dan tanya jawab dengan mahasiswa.

Kapten Marpaung menyampaikan bahwa paham radikalisme tidak akan mempengaruhi setiap warga negara yang memahami dan mencintai ideologi Pancasila sebagai pemersatu dalam kemajemukan bangsa Indonesia.

"Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang harus dipahami dan masuk ke dalam jiwa setiap warga negara Indonesia. Apalagi seperti adik-adik mahasiswa, jangan sampai malah sila dalam Pancasila saja tidak hapal," jelasnya.

Sementara itu, Kasi Log Korem 121/Abw Kol Art Jasafath. M. Robert Duka menyampaikan bahwa radikal berasal dari bahasa latin, yakni radix yang berarti akar dan yang dimaksudkan dengan radikal ialah mengakar kepada sesuatu.

"Orang-orang radikal dapat dimaknai bahwa mereka mengikuti sesuatu secara mengakar, entah itu ideologi ataupun agama. Jadi radikal ini arti sebenarnya tidaklah identik kekerasan, tapi tergantung bagaimana memaknainya," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved