Anggota Lanud Supadio Antusias Dengarkan Ceramah Tentang Narkoba dan HIV/AIDS
Seminar dan penyuluhan yang dibagi dalam empat sesi, diawali dengan ceramah kesehatan tentang Narkoba dan bahayanya
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Madrosid
Citizen Reporter
Kepala penerangan lanud Supadio
Letkol sus Vilfadri
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Seminar yang bertajuk "Mencegah Diri dan Keluarga dari Bahaya Narkoba dan HIV-AIDS" di Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio, menjadi wadah peningkatan pemahaman tentang bahaya Narkoba dan HIV/AIDS di kalangan prajurit.
Kegiatan yang berlangsung di Graha Teddy Kustari (GTK), Jumat (14/9/2018), dihadiri langsung oleh Danlanud Supadio, Marsma TNI Minggit Tribowo dan diikuti oleh seluruh anggota Lanud Supadio dan PIA Ardhya Garini (AG) Cab.19/D.I . Sesi ceramah yang dibagi menjadi empat bagian, sangat menarik. Seluruh peserta mencengarkan dengan antusias.
Seminar dan penyuluhan yang dibagi dalam empat sesi, diawali dengan ceramah kesehatan tentang Narkoba dan bahayanya, yang disampaikan oleh Letnan Satu (Lettu) Kes dr Ingrid Siregar, dari RSAU Dr Sutomo.
Kemudian ceramah HIV/AIDS disampaikan oleh Lettu Kes dr Cintya, juga dari RSAU Dr Sutomo.
Baca: Wujud Rasa Syukur Pada Tuhan, Personel Lanud Supadio Gelar Doa Bersama
Selanjutnya ada ceramah tentang aspek hukum terkait pengguna Narkoba di kalangan prajurit TNI, yang disampaikan oleh Letkol Sus Ridwan, Kepala Hukum (Kakum) Lanud Supadio. Terakhir adalah ceramah keagamaan, oleh Kepala Pembinaan Mental (Ka Bintal) Letkol Sus MH Deni.
Menurut Lettu Kes dr Ingid Siregar, Indonesia saat ini darurat Narkoba. Sekitar 4 juta jiwa menjadi pengguna Narkoba, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN). Mereka adalah para pemakai yang berasal dari berbagai kalangan. Di antara mereka, didominasi usia produktif.
"Yang lebih memprihatinkan, 42 persen dari jumlah tersebut, terinfeksi HIV/AIDS. Artinya pengguna Narkoba sangat rentan terjangkit HIV/AIDS, karena disebabkan penggunaan jarum suntik secara bersama-sama," katanya.
Lettu kes Ingid juga menjelaskan, ada empat efek besar terhadap tubuh manusia, apabila sudah terpengaruh Narkoba. Yakni adiktif (ketergantungan), di mana pemakainya semakin lama menggunakan dosis yang lebih tingg. Stimulan atau meningkatkan kegairahan dan kesadaran. Kemudian depresan atau menurunnya susunan saraf, sehingga pemakai cendrung apatis atau cuek.
"Ada pula halusinogen, yaitu orangnya yang selalu berhalusinasi. Semuanya berdampak buruk terhadap seluruh organ tubuh manusia. Pengguna Narkoba juga sangat rentan pada gangguang mental, perilaku, dan kejiwaan baik jangka pendek atau jangka panjang," papar Lettu Kes Ingid.
"Saat ini, peredaran Narkoba semakin marak, dengan bermunculannya jenis-jenis baru. Peredaranya juga sudah semakin canggih, karena melalui sistem online," lanjutnya.
Baca: Polres Sambas Gelar Kegiatan Polantas Keluar Masuk Kampong
Paparan Lettu Kes dr Ingid tentang bahaya Narkoba, dilanjutkan oleh Lettu Kes dr Cintya, tentang penyebaran bahaya penyakit HIV/AIDS.
Dari data Kemenkes 2017, tercatat 242.699 jiwa HIV dan 87.453 terinfeksi AIDS. Semuanya didominasi oleh usia produktif, yakni umur antara 20-30 tahun.