Pilpres 2019

Ma'ruf Amin Gelar Pertemuan Tertup dengan Pengurus NU Jatim, Apa Ini Terkait Pilpres?

Usai pertemuan Kyai Ma'ruf lantas mengungkap agenda acara yang berlangsung sekitar satu setengah jam tersebut.

Editor: Jamadin
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Maruf Amin. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SURABAYA - Cawapres yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma'ruf Amin melakukan pertemuan dengan pengurus wilayah NU Jatim, Senin (3/9/2018) malam. Ma'ruf Amin hadir tak sendiri dalam pertemuan itu.

Ia juga didampingi beberapa pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang mengusungnya di Pilpres mendatang.

Di antaranya, Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar.

Di dalam pertemuan ini, hanya diikuti pengurus NU yang berasal dari seluruh Jawa Timur. Awak media yang hadir tidak diperbolehkan untuk melihat pertemuan.

Usai pertemuan Kyai Ma'ruf lantas mengungkap agenda acara yang berlangsung sekitar satu setengah jam tersebut.

Baca: Menikah, Remaja 13 Tahun Pilih Berhenti Sekolah

Ia mengatakan, selain ke pondok pesantren, di dalam kunjungannya di Jawa Timur sekaligus ada pertemuan dengan pengurus NU di wilayah.

Pertemuan ini untuk memohon pamit sekaligus perihal pencalonannya sebagai kandidat wakil presiden mendatang.

"Saya menyampaikan secara resmi, bertatap muka dengan seluruh pengurus wilayah dan cabang. Saya sekaligus juga memohon dukungan dan mohon doa restu," kata Kyai Ma'ruf seusai pertemuan, Senin (3/9/2018) malam.

Menurutnya, para pengurus menyambut baik pencalonan tersebut.

"Alhamdulillah, silaturahmi ini luar biasa. Para pengurus saling memahami dan saling mengerti. Mereka dapat mendukung langkah yang saya ambil," imbuhnya.

Baca: Diprotes DPR Terkait Perekonomian Dalam Negeri, Ini Jawaban Menteri Keuangan Sri Mulyani

"Pencalonan ini memang juga telah melalui restu pengurus pusat, pengurus wilayah, dan cabang," katanya.

Kiai Ma'ruf menyebut, sebuah kewajiban bagi NU untuk ikut membangun negara dengan bergabung di struktur pemerintahan.

"Memang NU pada prinsipnya selalu siap dalam mengambil bagian. Selain untuk keumatan, juga kebangsaan dan kenegaraan," kata mantan politisi PKB ini.

"Ditunjuknya saya dan disetujuinya untuk bersama-sama dengan Pak Jokowi sebagai calon wakil presiden merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama dalam mengabdi sebagai bangsa dan negara," imbuh pria yang pernah menjadi anggota DPR hari ini.

Pasca pamitan tersebut pihaknya memastikan akan mundur dari jabatan Rais Aam PBNU apabila nantinya telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai calon wakil presiden.

"Jadi itu clear. Nantinya kalau sudah ditetapkan, sesuai aturan kami akan mundur. Kecuali ada keputusan lain dari pengurus besar," urainya.

Cak Imin mengatakan hal senada. "Saya mengawal kunjungan Kiai Ma'ruf di Jawa Timur. Selain mohon doa restu biar juga memohon pamit, untuk tidak lagi aktif di Rois Am. Pastinya beliau akan memohon mengundurkan diri," kata Cak Imin di tempat yang sama.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved