Dilema Mata Pelajaran Favorit vs Paling Dihindari, Tapi Sama-sama Harus Dikuasai
Ada alasan mengapa Fisika relatif tak begitu disukainya. Banyaknya rumus yang harus difahami, dan beratnya materi jadi dua di antara alasannya.
Penulis: Ishak | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak
TRIBU PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Banyaknya mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, pada situasi tertentu menjadi tantangan bagi para siswa. Khususnya dalam upaya menguasai seabrek materi pelajaran tersebut.
Semakin baik dalam menyerap dan menguasai materinya, tentu berimbas pada nilai akademik yang baik pula. Sebaliknya, lambatnya atau kurangnya daya tangkap memahami pelajaran kerap jadi momok bagi nilai pada mata pelajaran tersebut.
Baca: Nyanyikan Semua Tak Sama Padi Reborn Sukses Buat Penonton Terhanyut
Baca: Roy Kiyoshi Punya Program Acara Baru Usai Tak Lagi di Karma
Faktanya, daya serap terhadap berbagai macam mata pelajaran tersebut berbeda-beda pada setiap siswa. Situasi yang jamak dan umum ada di kalangan pelajar
Pada prosesnya, situasi ini membuat ada mata pelajaran yang difavoritkan. Sementara pada satu sisi lain, ada beberapa mata pelajaran yang relatif 'dihindari'.
Situasi semacam ini contohnya dialami oleh Yuni Astriani, seorang pelajar di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak. "Paling suka itu Biologi, dan paling saya hindari itu Fisika," ujar siswa kelas XII IPA 2 itu, Sabtu (25/08/2018).
Ada alasan mengapa Fisika relatif tak begitu disukainya. Banyaknya rumus yang harus difahami, dan beratnya materi jadi dua di antara alasannya.
"Materinya juga menurut saya susah buat di pahami. Tapi juga mungkin karena emang udah dari awal gak suka, jadi ya di dalam fikiran tu susah aja walaupun gurunya baik sih," lanjutnya.
Beda dengan halnya mata pelajaran Biologi. Meski sama-sama eksakta, mata pelajaran satu ini menurutnya punya sudut bahasan yang relatif luas.
"Materinya juga asik karna tentang kejadian yang di alam maupun di lingkungan sekitar. Emang sih Biologi itu banyak banget hafalannya. Tapi kalau emang faham dan tau konsepnya ,pasti bakalan mudah," timpalnya.
Kondisi ini tentunya akan berbeda dari teman-teman pelajar lainnya. Terutama dalam konteks mata pelajaran apa yang disukai, dan tidak terlalu disukai.
Kabar buruknya, tuntutan untuk menguasai semua mata pelajaran tersebut adalah sama. Harus tetap dikuasai demi nilai akademik yang baik, meskipun tidak terlalu digemari.
So, pastinya setiap orang akan punya cara masing-masing dalam mengelola 'ketidaktertarikan' terhadap mata pelajaran tersebut. Sehingga tepat bisa mengamankan nilai akademik, khususnya di masa ujian.
Baik ujian sekolah, semester, ataupun ujuan akhir ataupun ujian nasional nanti. So, bagaimana dengan kamu?.