Pileg 2019
Ireng Maulana: Perindo Partai Baru Potensial
Perindo sebenarnya tidak mempertaruhkan apapun melalui manuver tadi, karena yang mereka kejar eksistensi organisasi.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - "Perindo termasuk salah satu partai baru yang potensial. Cepat dikenal karena dukungan jaringan media yang dimiliki oleh ketua umum," terang Pengamat Politik Untan, Ireng Maulana, Kamis (16/8/2018).
Selain itu, lanjut Ireng aksi politik partai ini di peristiwa politik seperti pilkada DKI yang lalu, serta tahapan menuju penentuan capres dan cawapres cukup mendapat tempat di memori publik.
"Partai baru tapi berani mengambil sikap keberpihakan diantara kelompok politik arus utama," tambahnya lagi.
Perindo sebenarnya tidak mempertaruhkan apapun melalui manuver tadi, karena yang mereka kejar eksistensi organisasi.
Baca: Warga Sungai Pinyuh Ramai-ramai Tangkap Buaya, Tonton Videonya
Dianggap telah ikut mewarnai perpolitikan akan secara perlahan diperhitungkan, kemudian mendapatkan dukungan.
"Gerakan populis Perindo juga menjadi pembeda dengan partai baru lainnya, semisal narasi berpihak pada pedagang kecil dan mikro di perlihatkan prakteknya dgn memberikan gerobak berjualan yang representatif kepada pelaku usaha kaki lima di banyak daerah," jelas Ireng.
Aksi politik yang sederhana tapi beda, dan dapat memenangkan hati masyarakat. Nah, melalui modal politik yang di rintis sejak masuknya partai diperpolitikan nasional telah mem branding partai ini secara cermat sehingga memudahkan bagi anggota partai dan kader untuk memposisikan diri mereka menghadapi pileg 2019.
Nama partai yang sudah melekat di memori publik akan mengangkat caleg partai untuk percaya diri bertarung memperebutkan jatah kursi di parlemem di semua tingkatan baik nasional, propinsi dan kabupaten/kota.
Baca: Syukuran Kantor dan Perkenalkan Pengurus, Berikut Harapan Ketua DPD FERARI Kalbar
"Terlebih, apabila kita lihat di Kalimantan Barat Perindo juga menempatkan beberapa pensiunan pejabat pegawai negeri sebagai bacaleg. Kalkulasi ini tentu saja dengan keyakinan bahwa bacaleg ini akan mampu unggul di dapil masing-masing karena memiliki cukup sumberdaya logistik untuk kampanye, kapasitas dan kompetensi diri, serta jaringan atau organ kerja pemenangan," imbuhnya.
Langkah ini satu langkah taktis untuk memperhebat kerja partai. Perindo secara sadar pasti menarget memenuhi Parliementary Threshold dan menginginkan anggota partai mereka duduk di parlemen daerah.
Namun dari semua cerita baik tersebut, Perindo juga harus membawa narasi politik yang lebih sakti untuk memitigasi kampanye negatif yang akan men stigma kan partai ini dengan identitas kelompok tertentu. Selain itu partai ini juga sangat rentan di afiliasikan dengan kelompok rezim yang pernah berkuasa.
"Terakhir, partai ini juga bukan partai berbasis kader yang sangat bergantung kepada kerja keras para calegnya di pileg 2019 nanti," tandasnya.