Petugas Berjibaku Padamkan Api Yang Lahap Lahan Gambut dan Sejumlah Vegetasi di Desa Mata-mata
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) melahap lahan gambut dan sejumlah vegetasi di Desa Mata-Mata
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Adelbertus Cahyono
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) melahap lahan gambut dan sejumlah vegetasi di Desa Mata-Mata, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara sejak Sabtu (11/8/2018).
Hingga Minggu (12/8/2018) siang, api diketahui masih menyala di beberapa titik.
Kapolsek Simpang Hilir, Iptu Aris Pramudji Widodo menuturkan, lahan yang terbakar diketahui milik PT Jalin Vaneo sebuah perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di wilayah Kecamatan Simpang Hilir tapi saat ini sudah diserahkan ke Departemen Transmigrasi.
Baca: Panwaslu Kabupaten Sambas Siap Proses Laporan Terkait DCS
"Lahan yang terbakar merupakan lokasi (milik) PT Jalin Vaneo yang mana sudah diserahkan Departemen Tranmigrasi," katanya, Minggu (12/8/2018).
Ia membeberkan, berdasarkan pantauan, terdapat lima titik api yang melahap lahan tersebut. Jarak satu titik api dengan titik api lainnya hanya berkisar sekitar 1 hectare lebih.
Empat personel Polsek Simpang Hilir, tiga personel dari Koramil Simpang Hilir, serta empat anggota Manggala Agni telah diturunkan untuk menanggulangi kebakaran tersebut.
"Ada juga tenaga tiga puluh orang dari PT Jalin Vaneo ikut membantu memadamkan, kita pakai delapan mesin rohin dan cara manual," ujarnya.
Ia mengungkapkan, tim mengalami kesulitan saat memadamkan api lantaran sumber air dan peralatan yang tersedia tidak cukup memadai.
"Mesin pemadam sama slangnya kurang, air minim, baru disedot sudah habis," ungkapnya.