Pileg 2019

Ajak Masyarakat Awasi Pemilu 2019, Bawaslu RI Larang Sebar Ujaran Kebencian

Mengeluarkan ujaran kebencian terhadap agama, suku dan RAS itu masih saja terjadi pada saat Pilkada serentak

ISTIMEWA
Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG -Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia mengajak masyarakat Kalbar untuk bersama-sama mengawasi jalannya tahapan Pemilu 2019.

"Di dalam kampanye di larang mengeluarkan ujaran kebencian, membawa isu SARA apalagi menghina salah satu suku agama maupun RAS," kata Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar saat menghadiri acara Festival Pengawasan Lintas Iman di Kota Singkawang, Sabtu (4/8/2018).

Hal ini, menurutnya, bukan hanya berlaku untuk calon kepala daerah saja, tapi juga calon anggota DPRD (kabupaten/kota/provinsi), DPR RI, DPD maupun Presiden dan Wakil Presiden.

Berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu RI terhadap pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018, masih ditemukan pelanggaran money politik (politik uang) dan politisasi SARA. 

Baca: PKK Sambas Laksanakan Seminar Ketahanan Keluarga

"Mengeluarkan ujaran kebencian terhadap agama, suku dan RAS itu masih saja terjadi pada saat Pilkada serentak yang sudah kita lewati pada 27 Juni kemarin," ujarnya. 

Dalam rangka untuk mengawasi kejadian serupa agar tidak terjadi lagi di Pileg maupun Pilpres di tahun 2019, maka Bawaslu RI sedini mungkin sudah melakukan pencegahan. 

"Kami juga mengajak masyarakat untuk ikut serta didalam mengawal proses kampanye Pemilu 2019," pintanya. 

Bawaslu masih melihat bahwa politik SARA itu masih menjadi potensi yang akan digunakan para Caleg dalam upaya meraih suara terbanyak pada hari H Pemilu. 

Baca: Mempawah Expo 2018 Berjalan Lancar, Mohrizal: Tak Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu

"Artinya semua calon baik Caleg, anggota DPD maupun Capres punya potensi untuk ke arah politik SARA," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved