Terkait Oknum Polisi Ketapang Terjerat Narkoba, Prabasa: Tindak Tegas dan Jangan Tebang Pilih

Tidak elok lah, seharusnya kan memberi contoh kepada masyarakat sebagai pengayom,

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FILE
Prabasa Anantatur 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Seorang anggota Polres Ketapang Sat Unit Binmas berinisial GA ditangkap pihak KSOP karena kasus dugaan tindak pidana Narkotika, Minggu (22/7/2018).

Terkait peristiwa itu, Anggota DPRD Kalbar Fraksi Golkar, H Prabasa Anantatur menegaskan sebenarnya kasus seperti ini tidak elok. Terlebih pelakunya merupakan oknum anggota kepolisian.

“Tidak elok lah, seharusnya kan memberi contoh kepada masyarakat sebagai pengayom,” ungkapnya saat diwawancarai Tribun Pontianak, Senin (23/7/2018) sore.

Baca: Besok, KPU Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar Terpilih Periode 2018-2023

Ia berharap kejadian seperti itu tidak terulang kembali. Pasalnya, kepolisian sebagai institusi yang mendapat mandat dari negara untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat harus menjamin internalnya bersih dari narkoba.

“Saya rasa Kapolri dan Kapolda tegas terhadap oknum-oknum polisi yang bersindikasi, berafiliasi dan terlibat penyalahgunaan narkoba. Tindak anggota yang tidak sesuai aturan dan melanggar hukum secara tegas dan tidak main-main. Jangan tebang pilih. Pecat saja,” terangnya.

Baca: Terkait Polisi Ketapang Ditangkap Bawa Sabu, Ini Bentuk Pembinaan Terhadap Anggota Polres Sambas

Prabasa menimpali jika melihat perkembangan narkotika di Indonesia sangat luar biasa. Saat ini semua stakeholders di Kalbar, khususnya Polri dan BNN sedang gencar-gencarnya mengawasi setiap pelosok negeri Kalbar.

“Kalbar punya lima kawasan perbatasan yang harus selalu diwaspadai. Narkoba sudah masuk semua elemen. Tidak hanya polisi, artis, anak pejabat, pejabat, anggota dewan dan lainnya. Ini harus dicegah dengan membentengi diri sendiri dari pergaulan negatif,” katanya.

Ia mengimbau masyarakat Kalbar untuk mengantisipasi jerat narkoba di mulai dari lingkungan keluarga terkecil. Menurut dia, narkoba dapat dihindari melalui penanaman akhlak yang baik sesuai nilai-nilai agama. Selain itu, sosialisasi dan penyuluhan juga harus terus disampaikan ke masyarakat, khususnya generasi muda.

“Ketika jadi Wakil Bupati Sambas, saya sering sosialisasi ke anak sekolah, pelajar dan dakwah tentang bahaya narkoba. Itu untuk menanamkan mindeset bahaya narkoba. Sehingga semua punya kesadaran menjauhi narkoba,” tukasnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved