Tim Gabungan Pantau Hotspot dan Respon Cepat Karhutla Yang Terjadi di Jawai

Kapolsek Jawai, Iptu Prambudi menegaskan, Polsek Jawai akan terus melakukan patroli pencegahan Karhutla di lapangan.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ TITO RAMADHANI
Tim gabungan turun ke lapangan di kawasan-kawasan rawan karhutla, dan yang terpantau terdapat hotspot di wilayah Kecamatan Jawai pada Sabtu (21/7/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah menjadi atensi utama Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, bahkan perhatian penuh dari Presiden RI, Joko Widodo.

Ini terutama terkait jelang perhelatan akbar Asian Games pada September 2018 mendatang, yang akan digelar di Sumatera Selatan dan Jakarta.

Baca: Hari ini BMKG Pantau 46 Titik Panas di Kalbar

Baca: Effendi Khawatir Ada Kongkalikong Dalam Pengelolaan BUMDes

Dari pantauan Lapan, titik panas (hotspot) di Kecamatan Jawai termasuk cukup mengkhawatirkan, oleh karena itu anggota Polsek Jawai, Aiptu Endro Susilo, Brigpol Farid, dan Briptu Rajif bersama Koramil Jawai dan tim dari Manggala Agni, turun ke lapangan di kawasan-kawasan rawan karhutla, dan yang terpantau terdapat hotspot di wilayah Kecamatan Jawai pada Sabtu (21/7/2018).

Kapolsek Jawai, Iptu Prambudi menegaskan, Polsek Jawai akan terus melakukan patroli pencegahan Karhutla di lapangan.

Dengan bersatu-padu bersama Koramil Jawai, tim Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api.

"Merespon cepat jika muncul titik api, dan segera memadamkannya walaupun dengan menggunakan alat pemadam manual. Kami akan tetap berupaya dan berusaha melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan," tegasnya, Minggu (22/7/2018).

Menurut Iptu Prambudi menambahkan, selain merespon cepat ke lokasi hostpot, tim pemadaman karhutla juga mengingatkan kembali kepada masyarakat dan pelaku, agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

"Banyaknya titik api ini, sebenarnya sudah direspon cepat oleh tim, dengan melakukan pemadaman. Tapi kesadaran kita bersama untuk tidak membakar hutan dan lahan saat membuka lahan perkebunan atau pertanian, menjadi penting. Agar tidak terjadi terus-menerus kebakaran hutan dan lahan, yang justru merugikan bagi kita semua, baik kesehatan mau pun lainnya," sambungnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved