PTPN 13 Sangat Kritis Picu Gejolak Ribuan Petani! Ini yang Dilakukan Manajemen

Untuk itulah, diminta agar pemerintah turun tangan, karena menyangkut keberlangsungan ekonomi rakyat apalagi PTPN XIII adalah perusahaan BUMN.

Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
PTPN XIII 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Petani yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Mekar Sari, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau yang menjadi mitra kerja PTPN XIII mendesak pemerintah dan manajemen PTPN XIII mencarikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi saat ini.

Ketua KUD Mekar Sari, Kancilkus SP, mengungkapkan adanya surat yang dikeluarkan direksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII Nomor: 13.00/05/X/11/VII/2018 perihal penghentian sementara operasional beberapa pabrik kelapa sawit dan pembelian TBS Plasma serta pihak III tertanggal 11 Juli 2018 yang ditandatangani Direktur Utama PTPN XIII Alexander Maha.

Surat ini ditujukan kepada Gubernur Kalimantan Barat.

Baca: Nagita Slavina Kaget, Raffi Ahmad Bayar Makan Siang Sampai Rp 13 Juta

Baca: Ramalan Zodiak - Berhati-hatilah Memberikan Nasehat, Akibatnya Bisa Fatal

Kancilkus menyayangkan adanya edaran terkait penghentian sementara beberapa pabrik kelapa sawit dan pembelian TBS Plasma serta pihak III oleh PTPN XIII.

"Seharusnya sebelum mengeluarkan surat diadakan pertemuan dengan pihak pemerintah dan mitra perusahaan. Surat tersebut orang yang buat bukan Tuhan, jadi tidak ada istilah hanya buah inti diterima, pihak perusahaan kaya, kamipun kaya," ujar Kancilkus SP kepada Tribun, Jumat (20/7/2018).

Menurutnya, perusahaan miskin maka merekapun miskin.

Oleh karena itu semua pihak harus segera merapatkan barisan baik dari manajemen, pihak KUD, pemerintah daerah, pemerintah Provinsi dan instansi terkait untuk menyelesaikan masalah PTPN XIII yang notabene BUMN.

Jika dibiarkan berlarut-larut, katanya, akan menimbulkan gejolak yang berkepanjangan.

"Untuk sementara kita menunggu solusi dari pihak manajemen perusahaan dan pemerintah daerah. TBS petani dari bulan Juni hingga sekarang belum dilakukan pembayaran oleh perusahaan," lanjutnya.

Kancil sapaan akrabnya menjelaskan, meskipun begitu, saat ini aktivitas di KUD berjalan seperti bisanya.

Aktivitas panen pun tetap berjalan. Dan petani pun berharap agar TBS tetap dilakukan pembayaran.

"Harus dibayar. Ibarat pepatah mereka kaya kita kaya, mereka miskin kita juga miskin. Masa mereka mengolah kebun inti saja sedangkan punya petani tidak diolah," katanya.

Jikapun tidak dibayar maupun tidak menerima buah petani, Kancil menegaskan, pihaknya tetap melakukan aksi besar-besaran dan akan menutup total pabrik dan kebun inti.

Kancilkus menyampaikan, ada 557 petani dan enam orang staf yang tergabung di KUD Mekar Sari.

"Kita menggunakan staf, total petani di KUD Mekar Sari sebanyak 557. Kalau petani plasma KKPA secara keseluruhan kurang lebih 2.500 petani. Meliputi KUD Tani Lestari, KUD Jaman Betuah, KUD Karya Kita Bersama dan KUD Mayam Jaya, " tegasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved