Habib Hud Al Attas: Bukti Cinta Kepada Nabi Dengan Mempraktekkan Ajaran Dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam rangka memperingati Haul Ke-3 Abuya Habib Muhammad Ridho Bin Ahmad Bin Yahya Pimpinan Pondok Pesantren Darrun Na'im

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/M WAWAN GUNAWAN
Suasana di depan panggung utama Salawat Akbar Milad Ke-13 Ponpes Darrun Na'im dan Haul Ke-3 Abuya Habib Muhammad Ridho Bin Ahmad Bin Yahya. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam rangka memperingati Haul Ke-3 Abuya Habib Muhammad Ridho Bin Ahmad Bin Yahya Pimpinan Pondok Pesantren Darrun Na'im yang juga anak kandung dari Habib Ridho menggelar kegiatan Haul Akbar di Halaman Pondok Pesantren Darrun Na'im Jl Ampera Pontianak, Kamis (12/07/2018).

Dalam kesempatan tersebut Habib Hud Al Attas yang juga dipercaya untuk memimpin tahlilan dan menyampaikan untaian hikmah mengatakan dalam ceramahnya, pada suatu hari di zamannya nabi ada salah seorang kafir Quraisy yang bernama Hasan Bin Sabit di bayar oleh kaum kafir Quraisy lainnya untuk membuat syair yang berisi tentang penghinaan kepada Nabi Muhammad.

Baca: Kontingen DIY Yogyakarta Juara Umum Apresiasi GTK PAUD dan DIKMAS Berprestasi

Padahal sebelumnya Hasan Bin Sabit tidak pernah bertemu nabi sebelumnya, untuk itu ia meminta untuk di pertemukan dengan Baginda nabi terlebih dahulu.

Namun apa yang terjadi? Pada saat Hasan bin Sabit bertemu dengan nabi iya melihat cahaya yang begitu indah, sehingga iya menutup matanya dan kembali menemui kaum kafir Quraisy yang membayarnya dan mengembalikan uang upah untuk membuat syair untuk menghina nabi.

Alhasil Hasan Bin Sabit hanya dengan bertemu dan melihat wajah indah Baginda Nabi lansung memastikan dirinya untuk masuk Islam.

Oleh karenanya kita hendaknya harus menampakkan bukti cinta kita kepada Nabi Muhammad didalam perbuatan kita, didalam perkataan kita dimana pun, kapan pun dan dengan siapapun.

Dengan cara senantiasa mempraktekkan apa yang sudah menjadi perintah kepada kita seperti Sholat lima waktu dan berjamaah.

Sementara itu PJ Gubernur yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan dalam rangka memperingati Haulnya seorang ulama, sudah semestinya kita semua (Jamah) mengambil pelajaran selama masa hidupnya.

Baik itu akhlak antar semasa dan tidak mengkultuskannya berlebih-lebihan, Pj Gubernur juga menghimbau agar masyarakat di kalbar selalu hidup rukun dan damai. Mengindari syara dan jangan sampai dalam menggunakan Media Sosial jangan sampai salah menggunakannya, apalagi sampai salah dalam menyebar luaskan informasi.

Dalam kesempatan tersebut juga turut hadir Habib Syech Abdul Qodir Assegaf yang juga memimpin lansung shalawat, Wakil Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, para pemuka agama dan masih banyak lagi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved