Antisipasi Pemohon Bacaleg, Ini Yang Dilakukan RSJ Provinsi Kalbar
Bahkan pernah saya lihat di bagian pendaftaran dalam satu hari ada sekitar seratusan orang,"
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kalbar yang ada di Kota Singkawang telah melayani sebanyak 2.700 pemohon yang berasal dari berbagai daerah guna memeriksakan kesehatan rohaninya untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) pada Pemilu 2019.
RSJ cukup kewalahan dalam melayani permintaan kesehatan rohani. Apalagi tenaga kesehatan yang ada di RSJ tidak sebanding dengan jumlah pemohon yang datang setiap harinya sekitar 50 orang semenjak dibukanya pendaftaran Bacaleg oleh KPU.
(Baca: Haul Akbar Haul ke-3 Abuya Habib Muhammad Ridho Bin Ahmad Bin Yahya di Ponpes Darrun Naim )
"Bahkan pernah saya lihat di bagian pendaftaran dalam satu hari ada sekitar seratusan orang," ujar Humas RSJ Provinsi Kalbar, Yonas, Jumat (13/7/2018).
Meski demikian, pihaknya tetap berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat yang datang ke RSJ Singkawang.
"Ibarat ada tamu yang datang ke rumah kita, kan tidak mungkin kalau tidak kita bukakan pintu," pungkasnya.
Sehingga untuk mengatasi itu agar masyarakat bisa terlayani, RSJ terpaksa menambah personel di tiap-tiap bagian. Bahkan dokter spesialis dan Psikolog pun harus dilakukan penambahan.
"Kalau hari-hari biasakan petugas untuk pendaftaran itu hanya cukup dua orang, satu petugas untuk melayani umum (SKBN dan SKKJ) dan satu petugas lagi khusus untuk melayani pasien rawat inap," jelasnya.
Mengingat sekarang ini RSJ diserbu Bacaleg, jadi petugas untuk melayani pendaftaran itu ditambah menjadi tiga orang.
Sedangkan untuk bagian kasir (yang menerima pembayaran) RSJ Singkawang ditambah personel menjadi tiga orang.
"Biasanya kan (hari normal) satu, sekarang kita tambah tiga orang tujuannya untuk mempercepat proses pembayaran," tuturnya.
(Baca: Rayakan HBA Kejaksaan ke 58, Kejari Kapuas Hulu Gelar Sunatan Massal )
Kemudian, penambahan perawat khususnya di bagian Poliklinik dan Psikater. Bahkan dokter spesialis dan Psikolognya juga ditambah.
Begitu juga dengan mesin aplikasi, yang awalnya hanya satu, namun dikarenakan pemohon yang datang cukup membludak sehingga mesinnya ditambah menjadi tiga.
"Duanya kita datangkan dari Surabaya, dan sudah datang. Sehingga untuk proses pembacaan lebih cepat karena sudah ada tiga mesin aplikasinya," katanya.
Sedangkan di bagian pengetikan yang biasanya cuma satu orang, untuk mengatasi permohonan Bacaleg RSJ jadikan empat petugas.