Polda Kalbar Gagalkan 20 Kg Sabu dan Ribuan Ekstasi Kurun Waktu 3 Bulan

Dari 23 orang tersangka narkotika, telah diamankan sekitar 20 Kg narkoba jenis sabu, sekitar 2000 butir pil ekstasi dan 3000 butir pil Happy Five.

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ HADI SUDIRMANSYAH
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hadi Sudirmansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono menuturkan dua dari 23 orang tersangka pelaku narkotika‎, terpaksa mendapatkan tindakan tegas, akibat melakukan perlawanan saat akan di ringkus.

"Dari bulan April, Mei dan Juni anggota jajaran Polda Kalbar berhasil mengamankan 23 tersangka, dua orang meninggal dunia dan tiga orang diantaranya wanita,"ujar Kapolda Kalbar pada Selasa (10/7/2018).

Baca: Kepala Kantor Kemenag Mempawah: Suhu di Arab Tak Seekstrem Bayangan Masyarakat

Baca: Peringati Hari Bhakti Adhyaksa ke-58, Kejari Sanggau Gelar Kejuaraan Volley Ball

Baca: LIVE STREAMING Sriwijaya FC vs Persija, Kedua Tim Saling Serang

Lanjutnya, dari 23 orang tersangka narkotika, telah diamankan sekitar 20 Kg narkoba jenis sabu, sekitar 2000 butir pil ekstasi dan 3000 butir pil Happy Five.

"Barang bukti dan tersangka ini di amankan di 10 TKP yang ada di kota Pontianak, Sanggau dan Bengkayang pada bulan April, Mei dan Juni tahun 2018,"ungkap Jenderal bintang dua Polri ini.

"Kenapa di lakukan tindak tegas pada pelaku narkotika, karena sudah seperti saya bilang sebelumnya, Kalbar harus Zero Narkoba, karena dampaknya bisa menghilangkan satu generasi,"tegasnya.

Ia pun mengakui bisnis haram Narkotika ini memang sangat mengiurkan dari harga yang sangat berbeda jauh lebih murah dari negara tetangga dengan harga jual di Indonesia.

"Bayangkan untuk satu gram narkoba jenis sabu di Kalbar yakni Rp 2 juta, dan 1 Kgnya hampir Rp 2 miliar, belum lagi upah menjadi kurirnya sangat mengiurkan puluhan juta,"katanya.

Dikatakannya lagi," Namun di balik bisnis yang menguntungkan dan sangat mengiurkan itu, ada dampak yang sangat bisa merusak generasi bangsa, dan bukan itu saja tapi meniadakan satu generasi,"pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved