Fokus Atasi Kekurangan di Daerah 3T, Disdikbud Tutup Keran Guru dari Desa Pindah ke Kota
Yustinus menyampaikan bahwa pihaknya telah menutup keran perpindahan guru di pedesaan khususnya wilayah 3T ke kecamatan.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sintang, Yustinus menyampaikan bahwa pihaknya telah menutup keran perpindahan guru di pedesaan khususnya wilayah 3T ke kecamatan apalagi pusat kota kabupaten.
Meskipun demikian, ia juga membantah jika dikatakan terjadi penumpukan guru di pusat kota Kabupaten Sintang. Menurutnya, baik guru SD maupun SMP di pusat kota kabupaten sudah cukup, tidak kekurangan dan kelebihan.
Dikatakannya bahwa dikategorikan cukup karena rata-rata jam mengajar guru di wilayah pusat kota Kabupaten Sintang sudah memenuhi rata-rata minimal jam mengajar dalam satu minggu yaitu 24 jam mengajar.
"Tetapi kalau kita amati paling 24, 26, 28. Guru ASN sebenarnya jam mengajar 24- 36 jam perguru, tapi di Sintang tidak sampai seperti 36 jam. Maka kalau kita kategorikan menumpuk di perkotaan itu tidak," tuturnya.
Baca: Aparat TNI-Polri Amankan Pleno Tingkat PPK Sintang untuk Rekapitulasi Suara
Terkait masalah kekurangan guru di pedesaan dan daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) menurutnya sudah menjadi permasalahan sejak dulu. Artinya sebelum Pemerintahan Jarot Winarno dan Askiman di Sintang.
"Dulu guru pindah alasannya baik ikut suami, dan lainnya. Tapi mulai pemerintah sekarang, kita menutup keran perpindahan tersebut supaya kita lebih fokus kepada daerah di pedalaman yang kekurangan guru," katanya.
Yustinus menambahkan bahwa sebenarnya dengan kebijakan pemerintah sekarang melalui Kementerian Pendidikan dengan zonasi pendidikan tentu ada pemerataan dan penataan kembali berkaitan dengan penataan guru.
"Sementara itu, kita juga berpikir jauh untuk memindahkan guru dari kota ke desa, karena akan berdampak secara psikologis kepada guru bersangkutan dalam mengajar. Jadi tidak bisa begitu saja," pungkasnya.