Teddy Gusnaidi: Endingnya Prabowo Menyatu dengan Jokowi
Tak hanya sampai di situ, dirinya mengatakan jika Prabowo kini mulai menyadari bahwa dirinya hanya dimanfaatkan selama ini.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi meramalkan jika Prabowo nantinya akan menjadi koalisi Jokowi.
Dikutip Tribunwow.com dari akun Twitter @TeddyGusnaidi, Teddy menyebut Prabowo mau mengambil posisi PKS sebagai pengritik utama pemerintah, Selasa (26/6/2018).
Menurutnya, tindakannya tersebut bertujuan agar dirinya memiliki daya tawar yang kuat ke Jokowi dibandingkan PKS.
@TeddyGusnaidi: Prabowo mau ambil posisi PKS sebagai pengkritik utama Pemerintah, sehingga nanti dia yg punya daya tawar ke Jokowi bukan PKS. Ini cara @prabowo agar endingnya menyatu dgn Jokowi.
Prabowo mulai menyadari bhw dia hanya dimanfaatkan selama ini. Sayang isi kritiknya masih ngawur
• Ditanya Bergabung ke PAN atau Gerindra, Inilah Jawaban Fahri Hamzah
Sebelumnya, Teddy juga membahas mengenai strategi PKS untuk menjadikan Jokowi sebagai capres tunggal.
Dirinya mengatakan jika selama ini PKS tidak ingin bergabung dengan Gerindra lantaran menurutnya hitungan politiknya akan kalah.
Maka dari itu, dirinya memberikan analisa jika PKS akan meninggalkan Gerindra di batas waktu pendaftaran Capres.
Menurut Teddy, hal ini merupakan srategi PKS untuk menjadikan Jokowi sebagai capres tunggal.
Berikut cuitan Teddy yang dikutip dari Twitter, @TeddyGusnaidi, Jumat (22/6/2018).
"Yang tidak mau bergabung dengan Jokowi hanya PKS, tapi PKS tdk ingin juga bergabung dengan Gerindra, hitungan politiknya kalah.
Gue udah buka (analisa) strategi PKS untuk meninggalkan Gerindra di batas waktu pendaftaran capres, sehingga PKS berjasa menjadikan Jokowi Capres tunggal."
• Politisi PKPI: Prabowo Sengaja Dilemahkan oleh Orang-orang Dekatnya
Gerindra Diyakini Tinggalkan PKS
Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo meyakini pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais, dan petinggi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Mekkah ada keterkaitan dengan Pilpres 2019.
Dia bahkan menilai pertemuan tersebut bisa mengubah peta politik menjelang pilpres tahun depan.
“Dugaan kuat akan terjadi rekonfigurasi koalisi baru untuk Pilpres 2019 antara Gerindra dan PAN dengan meninggalkan PKS,” kata Ari dikutip dari Kompas.com.