Rehabilitasi Masjid Jami, Sultan Pontianak Minta Nilai Budaya dan Keasliannya Tetap Terjaga

Sultan ke IX Kesultanan Kadriyah ini menegaskan dalam melakukan rehabilitasi atau renovasi total tentu tidak boleh merubah dari model

Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / FILE
Masjid Jami Pontianak 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sultan Syarif Mahmud (Melvin) Alkadrie, menyambut baik adanya rehabilitasi atas Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Pontianak.

Sultan ke IX, Kesultanan Kadriyah Pontianak ini mengucapkan terima kasih pada pemerintah yang telah memperhatikan masjid yang merupakan icon berdirinya kota yang dilintasi oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak ini.

"Kita mengucapkan terimakasih pada Pemerintah Kota Pontianak maupun pemerintah pusat, yang sudah memperhatikan tempat bersejarah dan peninggalan sejarah ini," ujar Sultan Syarif Mahmud (Melvin) Alkadrie, Senin (25/6/2018).

Baca: Pemerintah Pusat Kucurkan Rp 98 Miliar Untuk Rehabilitasi Masjid Jami Pontianak

Baca: Komitmen Pemkot Pontianak dan Pemerintah Pusat, Penataan Kota Pontianak Terus Berlanjut

Baca: Profesor Chairil Efendi Tegaskan MABM Tidak Berpolitik, Ini Pernyataannya!

Sultan ke IX Kesultanan Kadriyah ini menegaskan dalam melakukan rehabilitasi atau renovasi total tentu tidak boleh merubah dari model yang ada dan meninggalkan sejarahnya.

Kawasan Masjid Jami yang berada di Kampung Beting merupakan simbol dan icon Kota Pontianak, sekaligus cagar budaya yang harus dilestarikan sehingga terus menjadi bagian dari perjalanan kota ini kedepannya.

Saat ini lokasi disebut juga telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya, sehingga dalam pembangunan yang telah direncanakan setidaknya harus memperhatikan nilai budaya, nilai religius dan ekonomi masyarakat sekitarnya.

"Nilai-nilai sejarah dan bahan yang ada harus diperhatikan, tidiak boleh dirubah bahannya apa yang ada saat ini harus digunakan kembali," tambahnya.

Bahan-bahan dari kayu belian harus dipertahankan. Ia tegaskan nilai sejarahnya tidak bisa diabaikan, tetap harus dilestarikan.

Ia mengharapkan pembangunan tersebut segera direalisasikan dalam waktu dekat ini, jika memang sudah ditender maka tak lama lagi akan direalisasikan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved