Kabar Terkini Tragedi KM Sinar Bangun! Kisah Pilu Kelvin saat Ayah, Ibu dan 2 Adiknya Tenggelam

Yusuf mengatakan, tubuh mayat yang berada di laut umumnya akan mulai membesar ketika memasuki hari ketiga.

Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Proses pencarian terhadap korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun masih terus dilakukan tim SAR gabungan.

Pencarian dan evakuasi sulit lantaran area Danau Toba yang luas serta memiliki kedalaman.

Sulitnya kondisi medan di perairan Danau Toba menyebabkan petugas SAR mengalami kesulitan untuk menemukan jenazah korban dari kapal tenggelam.

Kondisi jenazah yang tenggelam di laut umumnya lebih baik dibandingkan mayat yang ditemukan di air tawar atau di danau.

Baca: Sekjen IKAPASU Nilai Ada Kelalaian Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Perairan Danau Toba

Baca: Ramalan Roy Kiyoshi dan Tragedi KM Sinar Bangun! Aroma Menyengat akan Keluar dari Air

Perbedaan kandungan garam ada dalam air laut dan air air tawar menjadi sebab munculnya perbedaan tersebut.

Umumnya, jenazah yang ditemukan di laut mengalami proses pembusukan yang lebih lama dibandingkan mayat di air tawar.

Kandungan air laut yang mampu membuat massa tubuh manusia menjadi ringan menjadi penyebabnya.

"Buktinya aja, kalau kita berenang di air tawar kan badan akan semakin berat. Kalau di laut akan lebih enteng," kata Kasubag Hubungan Pers Media dan Publikasi Basarnas, M. Yusuf, yang pernah dipublikasi CNN Indonesia.

Survivors and family members react as they meet each
Keluarga korban sedang berduka mengetahui sanak keluarganya turut dalam kapal tenggelam. AFP/Lazuardi Fahmi

Baca: Tentang Danau Toba, Sejarah Kelam Terbentuknya Hingga Tragedi KM Sinar Bangun

Yusuf mengatakan, tubuh mayat yang berada di laut umumnya akan mulai membesar ketika memasuki hari ketiga.

Setelah itu, jika mayat tetap berada di laut dalam jangka enam hari, maka besar kemungkinan kondisi tubuhnya akan semakin hancur.

"Berdasarkan pengalaman saya itu kalau lebih dari enam hari di laut bisa lebih hancur kondisi badannya (jenazah). Kalau sudah seperti itu terserah pihak keluarga mau mengevakuasi atau tidak," lanjut Yusuf menambahkan.

Berbeda halnya dengan jasad manusia yang tenggelam di danau. Butuh waktu yang lama agar jasad yang tenggelam untuk bisa muncul kembali ke permukaan.

Ini yang menjadi penyebab sekitar 180 penumpang KM Sinar Bangun pada hari ke-4 belum juga memperlihatkan hasil yang cukup signifikan menemukan kembali jasad korban yang hilang.

Sementara itu Kapolres Simalungun, AKBP Marudut Liberty Panjaitan mengatakan, belum ada pihak yang bisa menghitung kedalaman perairan Danau Toba. Pencarian dilakukan dengan menggunakan helikopter.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved