Tafsir, Hasil Kolabarasi Wai Rejected dan Manjakani Dalam Acara Kosong-kosong 2018

Vocalis Manjakani, Nabilla Syafani bercerita bahwa lagu kolabarasi berjudul Tafsir ini bercerita mengenai mimpi.

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ BELLA
Wai Rejected feat Manjakani dalam acara Kosong-kosong 2018 di Mythic Jalan dr Sutomo Kota Pontianak pada Minggu (17/6/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Band ternama di Pontianak Wai Rejected dan Manjakani menggelar kolabarasi dalam acara Kosong-kosong 2018 yang kembali digelar tahun ini.

Kegiatan yang berlangsung sejak Minggu sore 17 Juni 2018 itu digelar di Mythic Cafe Pontianak yang berada di Jalan Dr Sutomo Kota Pontianak.

Baca: Kereeen! Kolabarasi Perdana Wai Rejected dan Manjakani Nyanyi Lagu Tafsir

Baca: Kosong-kosong, Silaturahmi Antar Musisi Kalbar

Ada lima lagu yang mereka nyanyikan dalam kolabarasi perdana nya tersebut, dua lagu Wai Rejected yang berjudul Rewind dan Terbitlah Terang, sementara dua lagu berikutnya dari Manjakani yang berjudul Hanyut dan Asmaraweda, sedangkan satu lagi ciptaan bersama dengan judul Tafsir.

Vocalis Manjakani, Nabilla Syafani bercerita bahwa lagu kolabarasi berjudul Tafsir ini bercerita mengenai mimpi.

"Lewat lagu Tafsir ini, kita pengen cerita tentang mimpi. Soalnya ketika kita tidur, biasanya kita bermimpi, lalu ketika bangun kita akan teringat mimpi kita, dan mimpi itu kadang jadi rasa takut. Baik mimpi apapun, baik itu indah maupun buruk kadang kita jadi kepikiran terus. padahal mimpi itu soal Tafsir, jadi kita tidak boleh takut atau merasa dihantui, " kata gadis berkerudung itu.

Meskipun sudah sering bertemu dalam satu panggung, kedua band ini memiliki aliran musik yang berbeda.

Manjakani dengan aliran Folk yang kental dengan sentuhan etnik, sedangkan Wai Rejected adalah band dengan aliran Alternative Rock yang relatif keras.

Bassist Wai Rejected, Edo bercerita bahwa perbedaan antara keduanya tidak hanya pada aliran musik saja, tapi juga pada teknis pembuatan lagu.

"Secara teknis cara bikin lagu beda. Kalau Manjakani lirik dulu baru musik, sedangkan Wai Rejected musik dulu baru lirik, tapi justru itu bikin seru sih," katanya.

Namun mereka sepakat bahwa hal itu justru yang menjadi tantangan mereka dalam berproses.

Melalui proses kolabarasi inilah mereka mengaku belajar toleransi, saling terbuka dan menemukan hal-hal baru.

Drumer Wai Rejected, Dika mengaku banyak sekali hal-hal luar biasa yang mereka dapatkan melalui proses kolabarasi maupun kegiatan Kosong-kosong ini.

"Banyak nilai yang bisa kita dapat, bisa bertemu kawan-kawan lama yang tadinya ndak bisa ketemu dan sulit ketemu,dari yang muda hingga yang tua, " katanya.

Tidak hanya untuk malam ini saja, mereka sepakat berencana agar single berjudul Tafsir ini nantinya akan dikemas dengan baik.

"Nanti kami akan record (rekaman) biar nggak sekedar tampil di acara kosong-kosong, semoga di rilis," tutup Nabilla.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved