Paus Terdampar Ini Gagal Diselamatkan, Saat Dibelah, Isi Perutnya Mengerikan

Tim penyelamat pun menghabiskan empat hari untuk membuatnya tetap hidup.Namun, seekor paus tersebut tidak dapat diselamatkan.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
The Sun
Paus itu ditemukan sekarat saat ditemukan di perbatasan negara Malaysia beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Baru-baru ini media sosial telah dikejutkan dengan penyebab kematian seekor paus kecil.

Dilansir dari The Sun pada Senin (4/5/2018), beberapa potret ikan paus yang beredar di Facebook sangatlah memprihatinkan.

Isi perut ikan paus berupa potongan plastik
Isi perut ikan paus berupa potongan plastik (The Sun)

Paus itu ditemukan sekarat saat ditemukan di perbatasan negara Malaysia.

Baca: Planet 21, Program Keperdulian Terhadap Lingkungan

Baca: Warga Khawatir, Air Sungai Tercemar Tumpahan Solar

Tim penyelamat pun menghabiskan empat hari untuk membuatnya tetap hidup.Namun, seekor paus tersebut tidak dapat diselamatkan.

Kematian paus tersebut sekaligus menjadi sebuah peringatan bagi manusia untuk lebih mencintai lingkungan.

Pasalnya pada tubuh paus yang diketahui memiliki berat 1,3 kg tersebut berisi hal mengejutkan.

Baca: 48 Imigran Dilaporkan Tewas Setelah Kapal Yang Ditumpangi Tenggelam

Baca: Setelah Telan Benda Ini, Ikan Paus Pilot Mati dan Terdampar di Perairan Thailand

Tim penyelamat pun memutuskan untuk membedah tubuh ikan paus yang terdampar tersebut.

 Pada potret paus yang telah dibelah itu, terdapat puluhan kantong plastik yang ada di dalam perut ikan yang mencapai 80 kantong.

Hal tersebut sekaligus menjadi perhatian dunia.

Para ahli menyebut jika kematian paus bisa disebabkan oleh makanan yang tidak bergizi.

"Tas-tas plastik itu membuat sang ikan mustahil memakan makanan bergizi," ujar perwakilan Departemen Kelautan dan Sumber Daya Pesisir Thailand.

Bahkan ahli biologi kelautan, Thon Thamrongnawasawat juga ikut menyoroti kematian ikan paus tersebut.

"Jika anda memiliki 80 kantong plastik di perut anda, anda akan mati," jelas Thon.

Para ahli menyebut jika akan ada 300 hewan laut matu di daerah tersebut setiap tahunnya.

Pasalnya semua hewan air tersebut dipastikan menelan barang-barang plastik yang dibuang ke laut.

Pada sebuah riset, The Ocean Conservancy telah menemukan lima negara dengan pencemaran plastik di laut terbesar.

Lima negara tersebut adalah Thailand, Cina, Indonesia, Filipina, dan Vietnam.

Diperkirakan lebih dari 13 juta ton plastik telah mencemari laut dunia karena negara tersebut. (*)

tersebut. (*)

Yuk Follow akun Instagram Tribunpontianak:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved