Ini Dugaan Penyebab Jamiatul Mengakhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri
Dimas juga mengatakan, diduga korban depresi dan stress dalam menghadapi masalah kehidupan dan penyakitnya, sehingga korban nekat
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Kapolsek Belitang Hilir IPDA Dimas Yusuf kembali menjelaskan, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari para saksi yakni abang dan adik kandung korban, bahwa Jamiatul (39) sudah lama mengidap sakit malaria yang mengakibatkannya mengalami gangguan kejiwaan.
Kemudian pihak keluarga juga sudah pernah membawa korban untuk berobat ke RSJ di Singkawang dan di Puskesmas Selalong, namun tidak ada perubahan yang dialami oleh korban.
Baca: Adik Korban Sempat Bangunkan Sahur, Sebelum Korban Gantung Diri
"Akibat kondisi yang dialami Korban tersebut sejak lima tahun lalu, Istri dan anak korban pergi dari rumah dan hingga saat ini. Korban sudah berpisah dengan istri dan anak-anaknya dan selama ini. Korban juga tinggal seorang diri di rumah," ujar Dimas kepada Tribun, Senin (28/5/2018).
Baca: Jamiatul Nekat Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri
Dimas juga mengatakan, diduga korban depresi dan stress dalam menghadapi masalah kehidupan dan penyakitnya, sehingga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kemudian berdasarkan keterangan dari pihak medis saat melakukan pemeriksaan luar pada jenazah korban, bahwa tidak ditemukan adanya tanda kekerasan yang dialami oleh korban.
Selanjutnya pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan visum terhadap jenazah korban, dengan alasan bahwa Kelurga meyakini Korban meninggal murni akibat bunuh diri.
"Untuk itu, kita juga telah membuat berita acara penolakan visum jenazah korban di Polsek Belitang Hilir. Dan jenazah sudah kita serahkan kepada pihak keluarga untuk di kebumikan," tukasnya.