Ledakan Bom di Surabaya
Tolak Jenazah Bomber di GKI Diponegoro Dikubur di Banyuwangi
Rusiono menambahkan, Puji sudah sejak lama berpisah dengan keluarga di Banyuwangi, dan diasuh oleh bibinya di Magetan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BANYUWANGI - Puji Kuswati, pelaku dalam serangan bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, Surabaya, memiliki keluarga yang tinggal di desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.
Namun pihak keluarga enggan menerima apabila jenazah Puji dimakamkan di Banyuwangi.
Baca: Persebaya Vs Persib Bandung Ditunda! PT Liga Atur Jadwal Baru
Baca: Densus 88 Ciduk 2 Terduga Teroris Sedang Rancang Strategi di Palembang
Padahal Kepala Desa Tembokrejo, Sumarto, menyatakan siap membantu apabila keluarga menginginkan jenazah dimakamkan di Banyuwangi.
"Apabila keluarga menghendaki, kami siap membantu untuk menerima jenasah dikubur di sini. Namun itu semua tergantung pihak keluarga," kata Sumarto, Senin (14/5/2018).
Pihak keluarga tidak menginginkan jenazah dimakamkan di Banyuwangi, karena Puji bukanlah warga Banyuwangi.
"Puji itu bukan warga Banyuwangi. Sudah seharusnya ikut suaminya di Surabaya untuk dimakamkan," jelas Rusiono, anggota keluarga Puji.
Baca: Tragedi Bom Surabaya, Berikut Imbauan Pj Gubernur Kalbar Kepada Masyarakat
Baca: Inilah Fakta-fakta Ledakan Bom Bunuh Diri di Polrestabes Surabaya! Ada Mukjizat
Menurut Rusiono, meskipun memiliki hubungan kerabat dan orangtua Puji tinggal di Banyuwangi, namun pihak keluarga tak ingin jenazah dimakamkan di Banyuwangi.
Rusiono menambahkan, Puji sudah sejak lama berpisah dengan keluarga di Banyuwangi, dan diasuh oleh bibinya di Magetan.
Belum lagi keluarga sebelumnya tidak merestui hubungan dengan sang suami, Dita Supriyanto.
"Pihak keluarga sebelumnya juga tak menerima perbedaan prinsip yang dianut Puji," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri di GKI Diponegoro Menolak Jenazah Dikubur di Banyuwangi
Do You Have Instagram, follow us: