Persatuan Pemuda Melayu Minta Pemakaian Atribut Melayu Jangan Sampai Asal-asalan

Abdi Nurkamil menuturkan dilantiknya beberapa Banom dari PFKPM ini untuk memperkuat posisi organisasi di tengah masyarakat

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
TRIBUPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK), Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (PFKPM) Kalbar, Abdi Nurkamil. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK), Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (PFKPM) Kalbar, Abdi Nurkamil menuturkan dilantiknya beberapa Banom dari PFKPM ini untuk memperkuat posisi organisasi di tengah masyarakat sehingga menyasar langsung disegmennya.

"Senin (14/5) nanti akan dilantik Banom DPP Perempuan Melayu Kalbar, Kota Pontianak, Kubu Raya dan DPP Serumpun Mahasiswa Pelajar Melayu Kalbar, Pontianak maupun Kubu Raya," ucapnya, Sabtu (12/5/2018).

PFKPM disebutnya berusaha untuk mengangkat, menggali, memperkenalkan kembali khazanah budaya. Sehingga dapat mengarahkan kepada generasi muda, karena perlu dibina dan dikenalkan kembali.

Baca: Lucinta Luna Hadir di Karma ANTV, Mampukah Roy Kiyoshi Bongkar Rahasia Pedangdut Kontroversial Itu

"Ini loh tunjuk-ajar Melayu, ini pantang larang Melayu. Dibentuk Banom Perempuan Melayu dan Mahasiswa Pelajar Melayu tidak kurang secara tanggung jawab, mengajak bagaimana menjaga khazanah - khazanah budaya Melayu yang ada di Kalbar setidaknya tatanan kehidupan sehari hari, baik tutur kata, sopan santun. Warisan nenek moyang, leluhur kita ini jangan sampai generasi sekarang ini tidak mengetahui. Misalnya penyebutan pak long, pak ngah dan lain sebagai," tambahnya.

Begitu juga tatanan penggunaan pakaian Melayu, seperti telok belanga, cekak musang, tulang belut, bersingkap dada, baju kutang, baju kurung. Semuanya itu mempunyai arti dan makna, oleh karena PFKPM merasa harus kembali di perkenalkan hal-hal semacam itu.

Setidaknya tidak asal pakai dan hal yang harus mereka ketahui tentang etika berpakaian Melayu, etika keseharian, etika dalam mengenakan atribut yang berhubungan dengan Melayu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved