Ekspedisi Jelajah Rimba Sosial 2018 Mapala Enggang Gading IAIN Pontianak Ternyata Miliki Misi Khusus

Ekspedisi Jelajah Rimba Sosial 2018 digelar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Enggang Gading Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Penulis: Ishak | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / ISHAK
Koordinator lapangan Ekspedisi Jelajah Rimba Sosial 2018, Mapala Enggang Gading IAIN Pontianak, Arif Setiawan, saat dijumpai, Senin (07/05/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ishak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK -  Ekspedisi Jelajah Rimba Sosial 2018 digelar  Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Enggang Gading Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak beberapa waktu lalu.

Bukan sebuah agenda biasa, sebab ternyata ada 'misi khusus' yang diusung.

"Ekspedisi ini adalah agenda yang punya beberapa misi sekaligus," ujar Koordinator lapangan Ekspedisi Jelajah Rimba Sosial 2018, Arif Setiawan (21), Senin (7/5/2018).

'Misi' paling mendasar, agenda ini adalah sebagai persyaratan peningkatan status keanggotaan bagi dirinya di Mapala Enggang Gading IAIN Pontianak. Hal yang sama pula bagi 9 rekan lainnya yang turut serta dalam agenda ini.

Baca: Billy Syahputra dan Hilda Fitria Pamer Cincin Kembar, Menikah?

Sedangkan 'misi' ke dua, ekspedisi tak lain adalah bentuk nyata tri darma perguruan tinggi yang diaplikasikan tim-nya. Di mana ekspedisi tak sekadar sebuah petualangan biasa, namun juga diembankan kewajiban meneliti dan berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.

Ekspedisi Jelajah Rimba Sosial 2018 inipun menyasar lokasi di dusun Singaraja, Desa Tenguwe, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak. Digelar selama hampir sepekan,13-18 Maret lalu.

Lantas, apa saja yang diteliti?. Anggota Mapala Enggang Gading IAIN Pontianak yang di lapangan akrab disapa Baseng itu menjelaskan, ada beberapa aspek yang menjadi perhatian ia dan timnya.

Beberapa di antaranya seperti kondisi demografi masyarakat setempat, dan berbagai solusi alternatif menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat setempat.

Kearifan sosial dan budaya masyarakat setempat juga tak luput dari perhatian. Termasuk bagaimana pola interaksi sosial dan masyarakatnya dengan alam.

Dari situ, harapannya, katanya, didapatkan sebuah gambaran utuh. Sekaligus berbagai upaya yang mungkin bisa dilakukan para stakeholder untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

"Kami meneliti desa tersebut. Dari penelitian itu, dituangkan dalam bentuk buku," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved