Citizen Reporter
Tutup TMMD di Kubu Raya, Danlanud Supadio Beberkan Kegiatan Sebulan Penuh
TMMD di wilayah tersebut dilaksanakan selama 30 hari kerja dengan kegiatan pembangunan fisik jalan dan sarana
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Dhita Mutiasari
Citizen Reporter
Letkol Sus Filfadri
Kapen Lanud Supadio
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Supadio, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Minggit Tribowo, S.IP, memimpin penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-101 yang dilakukan di wilayah Kabupaten Kubu Raya (KKR). Penutupan tersebut berlangsung di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, KKR, Kamis (3/5/2018).
Baca: Upaya Sepenuh Hati Pembina Klub Inggris MAN IC Sambas Berbuah Prestasi Manis
Hadir dalam penutupan tersebut Bupati Kubu Raya, H Rusman Ali, Komandan Kodim (Dandim) 1207/BS Pontianak, dan perwakilan TNI-Polri lainnya. Danlanud sebagai Inspektur Upacara (Irup), membacakan sambutan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Mulyono, sebagai penanggung jawab operasiona TMMD 2018.
Baca: Tiga Polsek di Kubu Raya Gelar Patroli Gabungan Cipta Kondisi
“TMMD ini jadi salah satu cara meningkatkan sinergisitas TNI dan masyarakat. Termasuk mendukung pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia,” papar Danlanud.
TMMD di wilayah tersebut dilaksanakan selama 30 hari kerja dengan kegiatan pembangunan fisik jalan dan sarana, serta prasarana lainnya.
Seperti jalan dan rumah ibadah serta fasilitas umum lainnya.
“Juga dilaksanakan kegiatan pembinaan kepada masyarakat, pendampingan KB dan Kesehatan. Penyuluhan cinta tanah air dan bela Negara serta kegiatan-kegiatan sosial lainnya,” katanya.
Program TMMD, lanjut Danlanud, terbukti membantu pemerintah daerah, dalam meningkatkan pembangunan fisik yang lebih berkualitas. Sebab. paparnya, pembangunan lewat TMMD, dilakukan dengan cara gotong-royong bersama warga setempat.
Selain itu, dengan adanya TMMD, maka bisa menghemat dana dan anggaran, karena pelaksanaan pembangunan fisik akan jauh berbeda jika dilakukan kegiatannya dengan swakelola, apabila dibandingkan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh kontraktor atau pihak ketiga.
Danlandu menyampaikan, TMMD menjadi alat untuk mempercepat pembangunan. Karena ada sinergisitas semua elemen. Masyarakat, Pemerintah, TNI, Polri dan LSM, semua harus bersama-sama bahu membahu melalui peranan masing-masing dalam mendorong percepatan pembangunan. Baik pembangunan fisik maupun non fisik.
“Dalam TMMD juga dilakukan pembangunan non fisik. Seperti penyuluhan kesehatan, KB, Gizi, pola hidup sehat. Penyuluhan kesadaran bela Negara, cinta NKRI dan kehidupan berbangsa,” katanya.
Menurut Danlanud, semakin banyak lokasi program TMMD, semakin meningkatkan nawacita yang digaungkan Presiden Jokowi. TMMD sendiri, telah dioperasikan TNI tiga kali dalam setahun sejak 2017 lalu.(*)