Sawit Penyumbang Devisa Terbesar, Perkebunan jadi Objek Vital Nasional

Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar dengan penguasaan 30 persen minyak nabati.

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Suasana pelaksanan kegiatan Borneo Forum II 2018 hari ke-2 di Balikpapan Kalimantan Timur, Jumat (27/4/2018). 

Tribunpontianak.co.id, Rizky Zulham

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BALIKPAPAN – Industri kelapa sawit saat ini menjadi satu di antara penopang perekonomian di Indonesia.

Sekretaris Jendral Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Pusat Kanya Lakshmi Sidarta menuturkan jika industri sawit menjadi penyumbang devisa non migas terbesar di Indonesia.

Nilai ekspor sawit di tahun 2017 mencapai 22,96 miliar dollar Amerika.

Penyerapan tenaga kerja pada industri sawit sebanyak 5,4 juta jiwa. Sedangkan pada industri pendukung sebanyak 6 juta jiwa.

“Ini menggambarkan industri sawit sebagai tempat bergantungnya 22 juta jiwa di Indonesia,” katanya saat menghadiri Borneo Forum II 2018 yang digelar Gapki Kaltim di Hotel Novotel, Balikpapan Kalimantan Timur, Kamis (26/4/2018). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari.

Baca: Gapki Gelar Borneo Forum II 2018, 4 Isu Ini Jadi Tantangan Pengusaha Kelapa Sawit

Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar dengan penguasaan 30 persen minyak nabati.

Sehingga industri sawit juga berkontribusi dalam pengurangan impor bahan bakar solar.

Dengan begitu defisit neraca perdagangan karena tingginya impor minyak fosil dapat ditekan.

“Jadi sawit menjadi penggerak ekonomi di daerah. Bahkan ada pemekaran kabupaten dimana sawit menjadi roda penggerak perekonomian,” kata Lakshmi.

Hal senada diungkapkan Direktur Pengamanan Objek Vital (Dir Pam Obvit) Kabarharkam Ahmad Lumumba.

Ia memaparkan jika perkebunan saat ini menjadi sektor paling besar penghasil devisa negara.

Bahkan dari segi perolehan devisa, sektor perkebunan saat ini sudah mengalahkan sektor Migas.

Karena itu Polri wajib memberikan pengamanan yang baik namun tanpa mengabaikan sektor-sektor yang lain.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved