Diskes Kalbar Dukung Suksesnya Pengentasan Tiga Isu Utama Kesehatan
Ya, kami dukung penuh program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan RI
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, dr Andy Jap menegaskan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan mendukung penuh suksesnya program pengentasan tiga isu masalah utama bidang kesehatan yakni stunting, tubeculosis (TBC) dan cakupan imuniasi di Kalimantan Barat.
“Ya, kami dukung penuh program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan RI,” ungkapnya.
Ia menambahkan selama ini program-program dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah berjalan dengan baik di Kalbar.
(Baca: Kemenkes RI Kawal Ketat Suksesnya Program Kesehatan Daerah )
Beberapa kegiatan itu yakni Desa Kita Desa Siaga Aktif, Posyandu, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Kampung Keluarga Berencana dan lainnya.
“Program itu sudah berjalan. Masyarakat sudah diberdayakan dan ditanamkan kesadarannya untuk bersama-sama menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” terangnya.
Ia mengatakan telah ditetapkan langkah-langkah strategis bersifat reformatif dan akseleratif yang sejalan dengan arah kebijakan dan strategi sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalbar Tahun 2013-2018.
Hal ini guna menjamin terlaksananya berbagai upaya prioritas dan punya daya ungkit besar dalam pencapaian hasil pembangunan kesehatan.
(Baca: Peringati Hari Lahir ke 45, PPP Kayong Utara Gelar Jalan Santai )
Perencanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Kalimantan Barat Periode Tahun 2013-2018 secara keseluruhan telah dituangkan di dalam rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.
“Kami sudah menggelar Rakerkesda Tahun 2018 belum lama ini dan dihadiri Ibu Menteri untuk menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) provinsi dan kabupaten/kota dalam pencapaian program-program kesehatan di Kalbar. Sinkronisasi antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota sangat diperlukan,” tukasnya.