Inilah Sederet Karya Unik Arista Pratiwi, Anggota LPP MYRSA FK Untan
Selain itu, juga berpotensi meninggalkan efek tersendiri pada kulit. Khususnya pada orang-orang tertentu dengan permukaan kulit sensitif.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Lembaga Penelitian dan Pengkajian Miracle Young Researchcer Asociation Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (LPP MYRSA FK Untan) bak rumah besar yang nyaman bagi Arista Pratiwi (20).
Dalam lembaga ini, mahasiswi semester 6 program studi (prodi) Farmasi FK Untan ini mewujudkan ide dan gagasan kreatifnya dalam bidang medis.
"Kami memanfaatkan beberapa bahan alami untuk diteliti dan jika memungkinkan diolah menjadi produk-produk farmasi," ujarnya, saat ditemui, Sabtu (21/04/2018).
Beberapa 'proyek' penelitian pun saat ini diakuinya tengah dikerjakannya. Ia yang menjabat sebagai Kepala Departemen Kajian Ilmiah dan Keilmuan LPP MYRSA FK Untan ini, bahkan membentuk tiga tim guna rampungkan penelitian itu.
Baca: Semakin Besar, LPP MYRSA Emban Misi Banggakan Kalbar di Pentas Nasional
"Konsep besarnya adalah bagaimana mengolah beberapa material limbah alami untuk dibuat menjadi produk farmasi. Yang sedang fokus kami garap sekarang adalah limbah kulit jeruk Pontianak," ungkapnya.
Jika nantinya berhasil, dari penelitian ini akan didapatkan sebuah formula senyawa anti nyamuk alami yang lebih aman dari produk-produk industri anti nyamuk saat ini. Lebih alami, berarti pula lebih aman tanpa menghilangkan fungsi atau manfaat aslinya.
Dalam produk anti nyamuk hasil industri, katanya, ada senyawa yang dikenal dengan sebutan Diethyltoluamide atau DEET. Dalam jangka panjang, senyawa ini berpotensi membuat nyamuk punya resistensi atau imunitas lebih baik terhadap senyawa anti nyamuk itu sendiri.
Selain itu, juga berpotensi meninggalkan efek tersendiri pada kulit. Khususnya pada orang-orang tertentu dengan permukaan kulit sensitif.
Untuk satu ini, dirinya mengkolaborasikan senyawa yang ada pada kulit jeruk dan juga daun kemangi. Arahnya, dicoba untuk dibuat menjadi lotion dan juga spray.
"Dari bahan yang sama, kami juga mencoba untuk mengembangkannya menjadi formula anti diabetes. Selain itu, juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi anti bakteri," lanjutnya.
Penelitian lain yang coba dikembangkannya adalah membuat formula penumbuh rambut. Untuk satu ini, pihaknya mencoba memanfaatkan kombinasi bawang Mekkah dan juga daun kucai.
"Saat ini masih dalam tahapan studi literatur. Mudah-mudahan prosesnya ke depan bisa lancar sampai berhasil," pungkasnya.