Diskes Pontianak Lakukan Pemeriksaan Kesehatan 617 Calon Jemaah Haji

Mereka, calon jemaah ini diberikan vaksin meningitis, karena imunisasi ini wajib diberikan pada jemaah haji yang masuk ke Arab Saudi,

Editor: Jamadin
ISTIMEWA
Dokter memberikan vaksin Menginitis ke Calon Jemaah Haji Kota Pontianak 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, dr H Sidig Handanu Widoyono, M.Kes menuturkan tahun 1439 H / 2018 ada 617 orang calon Jemaah Haji yang terdiri dari 341 perempuan dan 276 laki-laki yang terdaftar.

Dari aspek kesehatan, Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) telah melakukan pemeriksaan kesehatan pada tahap pertama di puskesmas dan dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa pemberian vaksin Meningitis Meningokokus untuk KBIH Muhammadiyah, Bina Mabrur Alharamain di Aula Dinas kesehatan Provinsi Kalbar, Jalan M Sood Pontianak, Kamis (19/4).

(Baca: 11 Ribu Personel TNI-Polri Amankan Pilkada di Kalbar )

"Mereka, calon jemaah ini diberikan vaksin meningitis, karena imunisasi ini wajib diberikan pada jemaah haji yang masuk ke Arab Saudi, ini berkaitan dengan memberikan kekebalan terhadap penyakit meningitis, atau radang saraf otak," ungkap Handanu.

Dari pemeriksaan tahap pertama dan kedua maka kami team dokter bisa mengetahui sejauh mana kondisi para calon Jemaah Haji serta bisa mengetahui kondisinya, termasuk tergolong normal, beresiko tinggi, beresiko sedang atau tidak beresiko, sehingga bisa melakukan pembinaan dan perbaikan-perbaikan.

Dokter memberikan vaksin Menginitis ke Calon Jemaah Haji Kota Pontianak
Dokter memberikan vaksin Menginitis ke Calon Jemaah Haji Kota Pontianak

"Apabila ada calon Jemaah Haji yang kondisinya beresiko tinggi seperti darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung infeksi dan sebagainya bersifat beresiko tidak mampu secara medis untuk melakukan perjalanan dan tidak memenuhi persyaratan maka boleh ditunda," tambah Handanu.

(Baca: Siswa SMK Yang Ditampar Guru Dibawa ke RS, Mengeluh Sakit di Bagian Ini )

Semua proses yang dilakukan merupakan standar yang ditetapkan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diharapkan dengan dilakukan secara lebih selektif dan persiapan lebih awal maka angka kematian dan angka kesakitan bisa diminimalisir. Tetapi yang menjadi faktor yang lebih utama yaitu usia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak dr. H. Sidig Handanu Widoyono, M.Kes
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak dr. H. Sidig Handanu Widoyono, M.Kes 

Selain itu, faktor cuaca yang ekstrim juga mempengaruhi kondisi Jamaah Haji di Arab Saudi, yang lebih penting mengurangi aktivitas yang tidak prioritas yang tidak sesuai sunah, maksimal 1 minggu sebelum keberangkatan calon Jemaah Haji bisa menjaga stamina tambahnya.

Sidiq Handanu berpesan kepada calon Jemaah Haji, sebagian besar ibadah yang akan dilaksanakan nanti sangat berkaitan dengan menggunakan ketahan fisik. Oleh karena itu memang persiapan fisiknya harus dipersiapkan dan diperhatikan dengan benar.

"Mudah-mudahan masih ada waktu 2 bulan kita dari Dinas Kesehatan bisa membantu para jemaah untuk mengatur dan melatih ketahanan fisik, dan yang lebih penting calon Jemaah haji perlu pemahaman dan kesadaran bisa menilai kekuatannya diri masing masing, dan bagi usia lanjut ada pendampingnya," harap Handanu.

Satu di antara calon jemaah hai, Sarjo (55)  wraga yang tinggal di Kotabaru menyampaikan sangat senang dengan pelayanan para dokter.

"Mereka ramah ramah dan membimbing kami untuk bisa melakukan proses pemeriksaan kesehatan ini," terang Sarjo.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved