Kebakaran Tengah Malam Gg Nenas Jeruju, Jeritan Mona Selamatkan Anak-anak
Ia terlihat masih syok dan trauma akan kejadian kebakaran hebat yang menghanguskan hampir seluruh harta bendanya ini.
Penulis: Syahroni | Editor: Didit Widodo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Oni/Mg1
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Siti Rahayu (39) beserta keluarganya harus kehilangan tempat tinggal di Gg Nenas Jl Kom Yos Sudarso (jeruju) Pontianak Barat. Rumahnya luluh lantak akibat diamuk si jago merah, Rabu (18/4) tengah malam.
Ia terlihat masih syok dan trauma akan kejadian kebakaran hebat yang menghanguskan hampir seluruh harta bendanya ini.
Masih terngiang dalam ingatannya ketika jeritan Mona, saudaranya, melihat api dan membangunkan seisi rumah. Tak perlu waktu lama si jago merah menghabiskan bangunan dan seiisi rumah sehingga yang tersisa hanya arang-arang bekas jilatan api.
Baca: Graha UMKM Pemkot Pontianak Siap Promosikan Industri Ekonomi Kreatif

Mona (27) saudari Siti Rahayu menuturkan, kebetulan malam itu ia menginap di sana bersama dua anaknya yang berumur tujuh tahun dan yang satu masih berumur dua bulan.
Sebelum kejadian Mona sedang nonton TV bersama ponakan dan mendengar suara kretekan api mirip suara cakaran kucing.
Baca: Pembangunan Graha UMKM Pemkot, Kadis PU Yakin Desember 2018 Selesai
"Kakak dan yang lain sudah tidur dalam kamar. Terdengar suara seperti cakaran kucing di seng. Saya suruh ponakan mengecek dan saya intip ternyata api," tutur Mona yang mengaku masih syok atas kejadian itu.
Setelah itu Mona langsung menjerit sehingga membangunkan seisi rumah. Yang Mona dahulukan adalah menyelamatkan anak-anak di dalam rumah. Dari 12 orang yang ada di dalam rumah, tujuh di antaranya adalah anak-anak.
"Saat api membesar saya teriak, pikiran saya hanya menyelamatkan nyawa yang ada. Banyak anak kecil soalnya, ada yang masi PAUD, SD SMP, SMA. Kebetulan anak kakak saya lima orang masih sekolah, anak saye ada dua masih kecil- kecil," ujarnya.
Baca: Mahmudah Minta Pengusaha Kecil Manfaatkan Graha UMKM
Sekitar sepuluh menit ia berteriak menyuruh semua keluarga
keluar rumah menyelamatkan diri. Namun api semakin membesar dan mereka tak sempat menyelamatkan harta benda. Bahkan surat-surat penting dan pakaian tak ada yang dapat diselamatkan. "Alhamdulilah semua selamat, walaupun harta benda habis," ucapnya.
Mona dan keluarganya menduga asal api dari korsleting listrik, sebab api bermula dari atas rumah bagian dapur. Ia menjelaskan di rumah ini ada dua kepala keluarga yang tinggal, berjumlah 12 orang. "Kakak saya dan suaminya ada lima anak, terus kakak iparnya ada tiga anak," jelas Mona.