Hanya Butuh Tiga Jam Harvester Combine Bisa Panen 3,4 Hektar Sawah
Kepala Balai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kelam, Suhaidi mengatakan Harvester Combine
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Tri Pandito Wibowo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG- Kepala Balai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kelam, Suhaidi mengatakan Harvester Combine ini tiba tahun 2017 lalu dan alat tersebut merupakan anggaran bantuan dari Kementrian Pertanian.
“Karena alat ini datang 2017 lalu padi belum bisa dipanen jadi kita gunakan sekarang, kita perkenalkan alat ini kepada petani dan pengurus-pengurus kelompok tani yang ada di sekitar Kelam ini," kata Suhaidi.
Suhaidi menjelaskan keunggulan dari Harvester Combine tentunya panen secara otomatis dengan di lengkapi penebas, perontok, kemudian keluar sudah bentuk gabah.
Baca: Jarot: Kelam Permai Bisa Jadi Lumbung Padi Kalbar
“Kalau di BPP ini lahannya 3,4 hektar jadi memang kalau luas segini dan cuaca bagus serta tanahnya tidak lembek kurang lebih sekitar tiga jam selesai," jelas Suhaidi.
Suhaidi menambahkan untuk sistem sewa alat tersebut menggunakan sistem perkilo gabah yakni perkilo sekitar 400 rupiah.
"kalau memang dikalkulasikan dapat tiga ton umpamanya nda sampai dua juta tiga juta, jadi kalau dia pakai manualkan upah orang kalau 10 orang nda selesai satu hari kalau ibu-ibu 50 ribu perhari jadi lebih tinggi biayanya. Tapi pakai alat ini dia keluarkan udah bentuk gabah jadi lebih efisien,” tambahnya.