Remaja Rentan Menjadi Pelaku Dan Korban Hoax, Ini Paparan Kapolsek Bonti

Remaja seharusnya lebih bijaksana saat akan mengirimkan posting karena medsosmu hari ini adalah portofolio di masa depan

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Jamadin
zoom-inlihat foto Remaja Rentan Menjadi Pelaku Dan Korban Hoax, Ini Paparan Kapolsek Bonti
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / HENDRI CHORNELIUS
Kapolsek Bonti, Ipda Rahmad Kartono SH

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hendri Chornelius

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kapolsek Bonti, Ipda Rahmad Kartono mengatakan bahwa remaja sangat rentan menjadi pelaku atas penyebaran hoax atau berita bohong di jagat maya. Untuk itulah, disaat sosialisasi, pihaknya selalu mengingatkan agar tak menyeberakan hoax.

“Apabila dilihat dari beberapa pelaku penyebaran hoax yang berhasil ditangkap pihak Kepolisian ternyata masih berstatus pelajar. Sehingga hal ini sangat memprihatinkan kita semua, ” katanya, Selasa (3/4).

(Baca: BREAKING NEWS : Heboh, Pria Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Jalan Budi Utomo )

Kapolsek menuturkan, bahwa diusia remaja mereka mudah percaya pada hoax karena anak muda memang cenderung emosional dan tidak menyaring atau memikirkan efek informasi yang masuk, apalagi berita yang bersifat sensasional, akan langsung disebarkan.

“Berita Hoaks banyak disebar terutama melalui media sosial yang mudah diakses melalui handphone android yang dimiliki anak-anak remaja sekarang, ” jelasnya.

Ia menuturkan, berdasarkan hasil survei We Are Social di tahun 2017, 18 persen pengguna media sosial berusia 13 sampai 17 tahun yang merupakan usia pelajar. Dikatakan, berita hoax atau bohong di jagat maya seringkali berdampak langsung pada kehidupan nyata, misalnya saja aksi kekerasan antar kelompok atau pun hancurnya reputasi seorang remaja.

“Remaja seharusnya lebih bijaksana saat akan mengirimkan posting karena medsosmu hari ini adalah portofolio di masa depan, ” katanya.

(Baca: Nggak Nyangka, Begini Mewahnya Isi Rumah Dude Herlino dan Alyssa Soebandono )

Untuk itu, Kapolsek mengimbau, agar remaja selalu memverifikasi berita yang didapat dari internet. Cek kebenaran Berita dengan membaca sumber beritanya, bandingkan dengan tiga situs berita online lain apakah memuat yang sama, cermati situsnya, hati-hati dengan judul yang provokatif, periksa fakta dan cek keaslian foto serta ikuti group diskusi anti hoax serta selalu posisikan diri untuk bersikap netral.

Selain itu, jika sudah dipastikan kebenarannya, gunakan nalar apakah konten yang akan disebar itu berguna bagi orang lain atau tidak. Jika berguna silahkan disebar namun apabila tidak berguna jangan disebarkan.

“Kalau ternyata konten itu hoax laporkan saja. Ada banyak saluran untuk menyebarkan berita-berita palsu. Kini warga dapat melaporkan situs yang terindikasi menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian melalui email:aduankonten@mail.kominfo.go.id atau http://turnbackhoax.id/lapor-hoax/Kampanye "Anti Hoax" merupakan edukasi kepada generasi muda Indonesia, khususnya pelajar, yang saat ini gencar dilakukan oleh Polri, ” tegasnya.

Rahmad menegaskan, Polsek Bonti merasa perlu mendukung pemerintah mengatasi persoalan hoax dengan membantu memberi pemahaman pada pelajar tentang penggunaan media sosial yang positif dan bertanggung jawab.

“Kampanye ini sudah dilakukan oleh jajarannya yang mengedepankan Bhabinkamtibmas dengan sasaran Pelajar dan warga Kecamatan Bonti serta semua lapisan dengan berbagai status sosial. Sehingga tujuan anti hoax dapat tercapai, minimal mengurangi pelaku atau korban Hoax dikalangan pelajar, ” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved