Asal Muasal Kelinci Paskah Bisa Dilacak dari Jerman
Kelinci Paskah yang berbentuk makanan pertama kali dibuat di Jerman pada awal 1800-an dan terbuat dari bahan kue dan gula.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jika di sini yang populer adalah telur paskah, di Barat selain telur juga terkenal kelinci paskah.
Ini merupakan makhluk fiktif yang digambarkan sebagai seekor kelinci antropomorfis (yang memiliki karakter-karakter manusia).
Menurut legenda, kelinci paskah membawa keranjang yang penuh berisi telur, permen, dan mainan yang bewarna-warni ke rumah anak-anak pada malam Paskah.
Kelinci paskah itu akan menaruh telur di tempat tersembunyi, bisa di luar atau di dalam rumah anak-anak.
Harapannya, agar sang anak keesokan paginya mencari telur-telur itu. Mirip dengan Sinterklas pada saat Natal. Sumber legenda tidak jelas.
Namun kelinci tersebut sudah dikenal sejak 1600; beberapa sumber menyebutkan legenda tersebut berasal dari mitos kesuburan, sementara yang lain menghubungkannya dengan peranan kelinci di dalam ikonografi Kristen.
Asal muasal kelinci paskah sebagai simbol Paskah dapat dilacak dari kawasan Alsace dan barat daya Jerman, tempat kelinci disebut untuk pertama kalinya pada tahun 1600-an.
Kelinci Paskah yang berbentuk makanan pertama kali dibuat di Jerman pada awal 1800-an dan terbuat dari bahan kue dan gula.
Kelinci Paskah kemudian diperkenalkan ke Amerika oleh para imigran Jerman yang mendarat di Pennsylvania Jerman pada tahun 1700-an.
Kedatangan Osterhase — atau terwelu Paskah dalam bahasa Jerman — pada malam Paskah merupakan salah satu "kegembiraan anak-anak yang terbesar", hampir sama dengan kedatangan Christkindl — Sinterklas yang dikenal oleh orang-orang Austria dan Bavaria — pada malam Natal.
Menurut tradisi, anak-anak membuat sarang kelinci yang bewarna-warni di pojok tersembunyi di rumah mereka.
Lalu jika anak-anak tersebut tidak nakal, Osterhase akan bertelur telur bewarna-warni di sarang tersebut.
Saat tradisi tersebut mulai menyebar, sarang tersebut diproduksi menjadi keranjang Paskah, dan menempatkan sarang di tempat tersembunyi berubah menjadi tradisi menyembunyikan keranjang/telur Paskah.
Karena burung bertelur dan kelinci melahirkan anak yang banyak pada permulaan musim semi, maka telur dan kelinci menjadi simbol kesuburan tanah pada musim semi.
Dalam bahasa Inggris terdapat perkataan "gila seperti terwelu Maret" (Mad as a March hare) untuk menyebut orang yang tindakannya liar dan tidak dapat ditebak bak "terwelu Maret".