Pemkab Dorong Terwujudnya Industri Hilir CPO di Ketapang
Hal itu disebabkan sumber pembiayaan pengembangan perkebunan oleh pemerintah dan dunia usaha semakin sulit.
Penulis: Subandi | Editor: Jamadin
Citizen Reporter
Peliputan Humas dan Protokol Setda Ketapang, Andi Candra
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Demi mendorong terwujudnya industri hilir crude palm oil (CPO) di Ketapang. Pemkab Ketapang menggelar pertemuan dengan GAPKI Kalbar dan Perkebunan Kelapa sawit Korwil Ketapang di Pendopo Bupati Ketapang, Senin (26/3).
Pertemuan tersebut dibuka Bupati Ketapang, Martin Rantan dan dihadiri para Asisten Setda Ketapang. Serta Staf Ahli Bupati Ketapang, kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), para camat dan lain-lain.
Bupati mengatakan sejak terjadi krisis ekonomi beberapa tahun lalu. Menyebabkan investasi perkebunan kelapa sawit cenderung stagnan. Hal itu disebabkan sumber pembiayaan pengembangan perkebunan oleh pemerintah dan dunia usaha semakin sulit.
Serta iklim usaha yang dirasakan masih kurang kondusif oleh investor sebagai akibat lemahnya penagakan hukum. Namun pada saat krisis terjadi ternyata rata-rata komoditi perkebunan mampu bertahan dan menjadi tumpuan perekonomian nasional.
(Baca: Dengek-Dengek Raih Juara Pertama PAS CUP )
Sehingga atas dasar pengalaman tersebut, Pemkab Ketapang berkeyakinan bahwa sub sektor perkebunan patut terus dikembangkan. Lantaran merupakan satu di antara unggulan sektor pertanian yang memegang peranan strategis dalam perekonomian nasional.
Terutama berkontribusi terhadap pendapatan devisa Negara, kesempatan usaha, penyediaan lapangan kerja dan bahan baku industri dalam negeri. Mempercepat pengembangan wilayah dan mendukung kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Sera meningkatkan kesejahteraan masyarakat “Peranan strategis sub sektor perkebunan ini sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Ketapang, yakni Ketapang yang maju menuju masyarakat yang sejahtera,” kata Bupati dalam kata sambuntannya.
Ia menjelaskan berdasarkan rencana makro pembangunan perkebunan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014-2034. Rencana tersebut diarahkan untuk perkebunan kelapa sawit dan di Ketapang seluas 1.108.000 hektar.
(Baca: Alat Peraga Kampanye Telah Dipasang, Panwaslu Imbau Ini pada Masyarakat Kapuas Hulu )
Khusus komoditi kelapa sawit dari luar areal yang ditargetkan yaitu 920 ribu hektar telah diterbitkan Izin Usaha Perkebunan (IUP) seluas 808.831,16 ha untuk 74 perusahaan. Realisai penanaman kelapa sawit di Ketapang hingga saat ini 411.783,44 hektar.
Di anaranya terdiri dari tanaman kebun inti 352.177,54 hektar dan kebun plasma 59.605,90 hektar. Kemudian di antara 74 perusahaan yang memperoleh IUP ada 25 sudah memiliki pabrik kelapa sawit (PKS) dengan jumlah kapasitas pabrtik terpasang 1.425 ton TBS/jam dan jumlah kapasitas pabrik terpakai 1.035 ton TBS/jam .
Kemudian menurutnya di Ketapang terdapat 10 perusahaan sudah memasuki masa peremajaan kelapa sawit. Target peremajaan kelapa sawit Indonesia tahun 2017-2022 adalah 2,4 juta hektar dan pada 2018 targetnya seluas 185.00 hektar. Khusus Ketapang ditargetkan seluas 3.353 hektar.