Workshop Nasional Lembaga Keprofesian HMI Cabang Pontianak, Senior Ingatkan Kader HMI Konsisten
HMI, dikatakan memiliki wadah atau alat untuk mewujudkan kader profesional. Alat atau wadah itu dikatakan, yakni lembaga keprofesian.
Penulis: Haryanto | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Haryanto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pontianak, melaksanakan Workshop Lembaga Keprofesian, di Aula Canopy Center, Jl Purnama 2, Kota Pontianak, pada Sabtu (24/03/2018). Workshop akan dirangkai dengan Seminar Entrepreneur Era Digital, pada Minggu (25/03/2018).
Workshop menghadirkan tiga pemateri, antara lain HMR Shikka Songge dari Badan Koordinasi Mubaligh Se-Indonesia, Surahman dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yakusa Kahmi dan Haryanto, mantan Direktur Lapmi HMI Cabang Pontianak.
Baca: Deklarasi KAHMI Preneur, Kamrussamad Ajak Ciptakan Lapangan Pekerjaan dan Berwirausaha
Pemateri workshop, HMR Shikka Songge dari Badan Koordinasi Mubaligh Se-Indonesia menerangkan, sejak berproses sebagai kader konsistensi menjadi kunci. Ia menilai, kader tidak boleh malas, putus semangat menempa diri dengan berbagai kemampuan, keahlian.
Baca: Ciptakan Peluang Kerja, Alumi HMI di Kalbar Deklarasikan KAHMI Preneur
"Kalau tidak konsisten jangan mimpi jadi orang profesional," tegasnya.
HMI, dikatakan memiliki wadah atau alat untuk mewujudkan kader profesional. Alat atau wadah itu dikatakan, yakni lembaga keprofesian.
Pemateri lainnya, Surahman dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yakusa Kahmi menerangkan, selain konsisten, kader juga harus punya nilai lain. Nilai itu, yakni kejujuran.
"Selain konsistensi, harus jujur. Karena ke depan tantangannya akan lebih berat untuk menggerakkan organisasi ini," katanya.
Ia berharap, kader terus menempa diri. Karena, ditegaskan tantangan ke depan akan lebih berat.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Pontianak, Ahmad Yasin menerangkan, HMI Cabang Pontianak memiliki lembaga keprofesian. Ia berharap, beberapa lembaga yang telah ada serta yang lama vakum bisa diaktifkan kembali.
"Saat ini sudah ada Lembaga Pers Mahasiswa Islam atau Lapmi dan Lembaga Teknik Mahasiswa Islam atau LTMI. Kita harap dalam waktu dekat dua lembaga lagi bisa diaktifkan, yakni Lembaga Bantuan Hukum Mahasiswa Islam dan Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam," terangnya.
Ia menerangkan, di HMI, mahasiswa tidak hanya belajar soal organisasi. Ia berharap, mahasiswa bisa professional sesuai dengan bidang yang diminatinya.
"Kita di HMI berusaha tidak hanya membekali kader-kader dengan ilmu dan pengalaman organisasi. Tapi, kita berusaha mewadahi kader-kader dengan keahlian dan kemampuan yang sesuai dengan jurusan-jurusan, atau bakat serta minatnya," ujarnya.