Penurunan dan Peningkatan Pemilih Diduga Hal Ini Penyebabnya.
Hal yang paling penting adalah bagaimana memastikan masyarakat didaerah pedalaman telah terdaftar menjadi pemilih.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Ketua Forum Advokat Pengawal Demokrasi Kalbar, Glorio Sanen menilai adanya penambahan dan pengurangan jumlah pemilih karena bonus demografi.
"Kalau DPS itukan sifatnya memang belum tetap, namanya juga DPS dan dimungkinkan untuk mengalami perubahan-perubahan dengan data yang sudah ditetapkan," ungkapnya kepada Tribunpontianak.co.id, Minggu (25/03/2018).
Baca: KPU Koordinasi Dengan Dukcapil Terkait Pemilih Potensial Non Elektronik
Menurutnya, hal yang paling penting adalah bagaimana memastikan masyarakat didaerah pedalaman telah terdaftar menjadi pemilih.
"Catatan paling penting, jika melihat pengalaman sekarang, masyarakat kampung dipedalaman harus menjadi prioritas dalam kerangka untuk hak pilih mereka," terangnya.
Baca: Ketua IMI Kalbar : Kejurprov Pacu Semangat Pebalap Muda
Ia mengataian, data yang ada jika terjadi perubahan juga ada standar-standar, misalnya tidak mungkin perubahannya secara drastis.
Tapi prinsipnya, kata dia, pohaonya mendorong, jika melihat catatan ada 6 ratus ribu orang yang wajib diupdate untuk pendataan KTP karena keberadaanya dipedalaman.
Terkait penurunan dan peningkatan jumlah pemilih yang jomblang, Glorio pun menuturkan belum bisa mengatakan apa-apa karena DPS bersifatnya sementara.
"Terkait penambahan pemilih pemula saat ini bonus demografi memang terjadi, dan proses dari pemda untuk pendataan E-KTP, jadi kita belum bisa menyimpulkan adanya pengelembungan suara atau gimana, belum bisa berspekulasi," ungkapnya.
Tapi justru, kata dia, bagaimana kesadaran-kesadaran masyarakat dan penyelenggara pemilu untuk coklit dengan benar. (dho)