Pilgub Kalbar

Karolin-Gidot Janji Dorong Percepatan Pembangunan Dry Port Entikong yang Masih Terkendala

dr Karolin Margret Natasa bersama Cawagub Kalbar, Suryadman Gidot siap untuk mendorong percepatan pembangunan Dry Port di PLBN Entikong

TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Calon Gubernur Kalimantan Barat dengan nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa saat disambut dan bersalaman dengan warga di Sanggau 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Calon Gubernur Kalimantan Barat dengan nomor urut 2, dr Karolin Margret Natasa menyatakan dirinya bersama Cawagub Kalbar, Suryadman Gidot siap untuk mendorong percepatan pembangunan Dry Port di PLBN Entikong yang saat ini masih mengalami kendala.

"Informasi terakhir yang kita dapat dari proses pembangunan Dry Port di PLBN Terpadu Entikong ini ada kendala untuk pembuatan jalur akses kendaraan kargo keluar masuk Indonesia-Malaysia di sana," kata Karolin di Ngabang, berdasarkan rilis yang diterima tribunpontianak.co.id, Rabu (21/03/2018).

Diketahui, katanya, untuk membangun jalur itu harus dilakukan pemotongan bukit di batas Entikong-Tebedu namun belum bisa dilakukan karena harus ada koordinasi kembali dengan pemerintah Malaysia untuk pelaksanaannya.

Baca: Gidot Kampanye Dialogis di Sintang, Masyarakat Minta Dua Hal Ini Bisa Ditingkatkan

"Selain memerlukan koordinasi dari pemerintah pusat dan negara tetangga, dorongan dari pemerintah daerah juga sangat diperlukan, sehingga ini juga harus menjadi salah satu perhatian kita dalam mempercepat pembangunannya," tuturnya.

Dikatakannya, saat menghadiri peresmian PLBN Entikong, PLBN itu masih berfungsi hanya sebagai pos lintas batas manusia.

Belum ada persiapan mengenai lalu lintas barang, padahal kegiatan ekspor impor di kawasan tersebut sangat besar nilainya.

"Seperti yang diketahui, pada proyek dry port tersebut pun akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung, termasuk semacam area makan yang juga berfungsi sebagai showcase produk-produk unggulan dari Kalimantan. Dengan demikian, dry port ini juga akan berfungsi sebagai sarana promosi produk-produk unggulan Indonesia," kata Karolin.

Menurutnya, pemerintah pusat dibawah kepemimpinan Jokowi-JK tentu sangat mengharapkan, kegiatan ekspor dan impor di kawasan tersebut akan meningkat sejalan dengan hadirnya dry port itu.

Diharapkan pula, Indonesia akan lebih banyak mengekspor dari Entikong ketimbang impor.

Baca: LIVE FACEBOOK - Warkop Legendaris Di Sanggau Selalu Ramai Pengunjung

Dari data Kementerian PU, lanjutnya, proses pembebasan lahan untuk pembangunan dry port Entikong sudah dilakukan dengan dana yang bersumber dari APBN 2017 senilai Rp 9,2 miliar.

Kemudian, pembangunan tahap I juga menggunakan dana APBN 2017 senilai Rp 48,725 miliar.

Selanjutnya, pembangunan tahap II PLBN Entikong dilakukan dengan dana APBN 2017 senilai Rp 9,46 miliar. Terakhir, pembangunan tahap III dilakukan dengan dana APBN 2018 senilai Rp 76,46 miliar.

"Upaya untuk memaksimalkan PLBN yang ada di Kalbar, merupakan komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk memaksimalkan proses pembangunan di Kalbar. Harapan kita jika ini semua sudah selesai, tentu manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Kalbar," kata Karolin

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved