Larangan Mahasiswi Bercadar
Tak Mau Dibina, Rektor UIN Sunan Kalijaga Akan Keluarkan Mahasiswi Bercadar
Dari data yang dilakukan sejak 28 Februari kemarin, terdapat 41 mahasiswi dari berbagai fakultas yang memakai cadar.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, YOGYAKARTA - Univesitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga mulai berlakukan peraturan tentang pemakaian cadar.
Mahasiswi yang sampai saat ini masih memakai cadar, akan diberi bimbingan konseling.
Dari data yang dilakukan sejak 28 Februari kemarin, terdapat 41 mahasiswi dari berbagai fakultas yang memakai cadar.
Dan dari penelitian, orangtua para mahasiswi tidak tahu kalau anaknya memakai cadar.
Baca: Foto-foto Ramayana Memberikan Diskon 40 Persen Pada 100 Merek di Ultah ke-40
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Yudian Wahyudi mengatakan pihaknya akan memberikan bimbingan konseling bagi mereka yang saat ini masih memakai cadar.
Mereka akan mendapat bimbingan hingga tujuh kali pertemuan.
Setelah selesai satu pertemuan, kampus akan melihat apakah yang bersangkutan tetap mengenakan cadar atau tidak.
Kalau sudah sampai bimbingan terakhir tetap mengenakan cadar, maka dia akan dikeluarkan dari kampus.
"Ketika sudah dikonseling sampai tahap terakhir, tapi tidak ada perubahan maka kami minta mereka pindah kampus," kata Yudian Wahyudi, Senin (5/3/2018).
Baca: Kebahagiaan H Sukiryanto dan Hj Yuniati Saat Acara Pernikahan & Resepsi Putri Pertamanya
Bagi mahasiswa baru, mereka akan diberi surat pernyataan yang isinya adalah mahasiswa tersebut sanggup mematuhi aturan dan kode etik mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga.
Selain itu untuk tidak menganut paham anti Pancasila dan anti NKRI.
"Maka, sebelum mereka masuk (UIN) sudah kami sampaikan aturannya. Kalau tidak setuju silakan cari kampus lain. Mahasiswa baru juga akan dimasukkan di asrama untuk belajar agama, bahasa Inggris dan kepancasilaan selama 1 tahun. Bila asramanya belum siap, kita juga sudah bekerjasama dengan pesantren-pesantren," terangnya.
Baca: Banyak Yang Tak Sadar, Pose Selfie Kayak Gini Ternyata Sangat Berbahaya!