Terkait Stunting, Oscar Primadi: 1.000 Desa Prioritas

Ia berharap kedepan seluruh Indonesia termasuk Ketapang angka stuntingnya terus menurun tiap tahun.

Penulis: Subandi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/Ridho Panji Pradana
Oscar Primadi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, drg Oscar Primadi MPH, mengungkapkan ada sembilan provinsi, 100 kabupaten/kota dan seribu desa dijadikan prioritas terkait stunting.

"Pada tahap awal ini akan kita intervensi secara spesifik dan sensitif dan dilakukan bersama-sama," ujar Oscar kala berkunjung ke Kabupaten Ketapang, Selasa (13/2).

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

(Baca: LIVE FACEBOOK - Ritual Naga Buka Mata, Inilah Aksi Rombongan Grup Panca Bhakti )

Berdasarkan pemetaan pihaknya, ada beberapa kasus stunting di Kalbar termasuk di Ketapang.

"Kemudian Ketapang merupakan satu di antara kabupaten jadi prioritas dalam hal stunting di Indonesia," ucapnya.

Ia menjelaskan, Ketapang jadi prioritas karena di beberapa daerahnya ada kasus stunting yang cukup signifikan. Namun menurutnya berdasarkan riset kesehatan dasar memang hampir di seluruh Indonesia ada angka stunting.

(Baca: Penanganan Stunting, Ketapang jadi Prioritas Pemerintah Pusat )

Sebab itu meski Ketapang termasuk prioritas dan ditangani tahap awal. Tapi semua daerah se-Indonesia tetap akan dilakukan penanganannya. "Jadi seluruh daerah se Indonesia kasus stuntingnya tetap akan ditangani," jelasnya.

Oscar menegaskan, penanganan stunting tak bisa dilakukan satu pihak. Misalnya hanya pihak Diskes saja. Tapi harus dilakukan semua pihak misalnya dinas pertanian, pemerintah kecamatan, desa dan lain-lain.

"Jadi kita harapkan semua dinas bergerak menangani persoalan stunting ini. Misalnya Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan dan lain-lain semuanya harus bekerjasama," saran mantan Kepada Dinas Kesehatan Kalbar tersebut.

Ia berharap kedepan seluruh Indonesia termasuk Ketapang angka stuntingnya terus menurun tiap tahun.

"Misalnya dari angka 80 pada tahun lalu maka tahun ini jadi 60 dan seterusnya. Hingga akhirnya nanti tak ada lagi stunting di Indonesia," harapnya.

Kepala Dinkes Ketapang Rustami berterimakasih kepada jajaran Kemenkes RI yang turun tangan mengatasi kasus stunting. Ia menegaskan, daerah sangat memerlukan bantuan dari pemerintah pusat sehingga program pemberdayaan masyarakat semakin lebih cepat.

"Dari pada kita bergerak sendiri-sendiri tentu lebih lamban penangananya. Tapi jika ada bantuan dari Pemerintah Provinsi atau Pusat tentu semakin memmudahkan kita," katanya.

Ia berharap adanya kerjasama ini penurunan angka stunting di Ketapang lebih cepat. Terlebih stakeholder lainnya juga tergugah untuk membantu penangananya. Ia mengungkapkan khusus di Ketapang ada beberapa daerah angka stuntingnya agak tinggi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved