LP2Gaperdas Harapkan Keterwakilan Perempuan Dominasi Calon Anggota KPUD Sambas
Hal ini menurut Aan, mengingat sejak pasca tahun 2008, KPU Sambas tidak ada keterwakilan perempuan yang mengisi jabatan komisioner KPUD Sambas.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Jelang masa pendaftaran calon Anggota KPUD Sambas Periode 2018-2023, Ketua Lembaga Pemantau Pemilu dan Gerakan Pemilih Cerdas (LP2Gaperdas) Aan Sumantri mengharapkan partisispasi perempuan harus banyak dalam pendaftaran tersebut.
Hal ini menurut Aan, mengingat sejak pasca tahun 2008, KPU Sambas tidak ada keterwakilan perempuan yang mengisi jabatan komisioner KPUD Sambas.
"Pasca ditinggal Umi Rifdiyawati yang pernah menjabat sebagai Ketua KPUD Sambas 2003-2008, selama 2 periode itu juga KPU Sambas minus keterwakilan perempuan," ungkapnya, Rabu (28/2/2018).
Baca: Video Ratusan Peserta Ikuti Sosialisasi Pilgub Kalbar di Sambas
Aan juga berharap tim seleksi mempertimbangkan hal tersebut, dalam menentukan seleksi calon anggota ke 10 besar.
"Paling tidak ada 2 orang komisioner dari perempuan", ungkap Aan yang juga selaku Presedium Korps Alumnni Mahasiswa Poltesa.
Lanjut Aan, peluang terpilihnya anggota KPUD dari kalangan perempuan untuk Kabupaten Sambas tergolong cukup besar, karena ada beberapa Kabupaten dan Kota yang jumlah komisionernya dikurangi menjadi 3.
"Berbicara kualitas perempuan khususnya di Kabupaten Sambas tidak perlu lagi diragukan, mengingat telah banyak tokoh perempuan sambas yang mampu memainkan perannya diranah publik," jelasnya.
Aan memberikan beberapa contoh perempuan yang mampu memainkan perannya diranah publik.
"Sebut saja Wakil Bupati perempuan pertama di Kalimantan Barat berasal dari Sambas, ada juga mantan senator atau anggota DPD RI yang sekarang menjabat sebagai Wakil Bupati Sambas, ditambah lagi kesuksesan Umi Rifdiyawati mengawal pesta Demokrasi di kalimantan Barat sebagi Ketua KPU Provinsi," paparnya.
Aan Sumantri juga menerangkan, bahwa Sambas bisa dikatakan inspirasi tokoh-tokoh perempuan zaman now.
"Mungkin bisa kita katakan bahwa Sambas menjadi inspirasi lahirnya tokoh-tokoh perempuan zaman now, yang mampu menyeimbangkan posisinya baik diranah domestik maupun publik," terangnya.
Aan mengungkapkan bahwa pada Pilkada tahun 2015, sekitar 55 persen dari jumlah partisipasi pemilih yang memberikan hak suaranya di Kabupaten Sambas adalah dari kalangan perempuan.
"Kalau dilihat dari data pilkada 2015, meskipun pemilih laki-laki lebih besar dari perempuan, namun sekitar 55 persen dari jumlah partisipasi pemilih, yang memberikan hak suaranya di kabupaten sambas adalah dari kalangan perempuan," urainya.
Lanjut Aan, hal ini menandakan dari segi kepedulian dalam pesta demokrasi kalangan perempuan lebih baik.