Dituduh Sebagai Penyihir, Warga Gunduli Seorang Ibu Dan Anak Perempuannya Lalu Dipaksa Makan Kotoran

Setelah dinyatakan sebagai penyihir, warga menggunduli kepala kedua perempuan itu dan memaksa mereka makan kotoran manusia.

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/YOUTUBE
Ilustrasi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dua perempuan yang berstatus ibu dan anak, diseret dari kediaman mereka, digunduli, dan dipaksa makan kotoran manusia karena diduga sebagai penyihir.

Insiden mengenaskan ini terjadi di desa Dulami, tak jauh dari Ranchi, ibu kota negara bagian Jharkand pada Kamis (15/2/2018).

Baca: Gara-gara SMS Ini, Ahmad Dhani Menangis Ceraikan Maia Estianty

Menurut laporan polisi, kedua perempuan itu adalah Karo Devi (65) dan putrinya, Basanti Devi (35).

Kedua diseret warga dari kediaman mereka pada Kamis pagi dan dihadapkan ke pengadilan desa yang memutuskan mereka sebagai tukang sihir.

Setelah dinyatakan sebagai penyihir, warga menggunduli kepala kedua perempuan itu dan memaksa mereka makan kotoran manusia.

"Warga desa menyeret kami keluar rumah, mengotori pakaian kami dengan menggunakan tanah dan memaksa kami memakan kotoran. Mereka menyebut kami penyihir," kata kedua korban kepada media pada Jumat (16/2/2018).

Baca: Kepoin Status WhatsApp Mantan Pacar Atau Gebetan Tanpa Ketahuan, Begini Caranya!

Baca: Nikahi 120 Wanita Muda, Rahasia Tambon Bisa Punya Banyak Istri Bikin Melongo

Baca: Pesawat Terjungkal dan Patah! Warga Kaget Pilotnya Ternyata Gubernur Aceh

Kemudian kedua perempuan itu dibawa ke sungai setempat lalu warga mematahkan gelang milik keduanya.

Karo Devi (65) dan putrinya, Basanti Devi (35), warga sebuah desa di <a href='https://pontianak.tribunnews.com/tag/jharkand' title='Jharkand'>Jharkand</a>, India, mengalami persekusi karena dituduh sebagai <a href='https://pontianak.tribunnews.com/tag/penyihir' title='penyihir'>penyihir</a>. (Gulf News)

Karo Devi (65) dan putrinya, Basanti Devi (35), warga sebuah desa di Jharkand, India, mengalami persekusi karena dituduh sebagai penyihir. (Gulf News) 

Mereka kemudian dipaksa melepas pakaian lalu menyelam ke dalam sungai.

Setelah melakukan hal itu, warga memberi mereka pakaian baru berwarna putih.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved