Kisah Haru Dokter Dirikan Klinik Yang Dibayar Dengan Bibit Pohon

Kinari yang tengah berada ditengah hutan dan berfikir sangat penting ada orang hutan didunia dan hutan adalah paru-paru dunia.

Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI
Direktur Eksekutif ASRI, dr. Monica R. Nirmala dan Pendiri Yayasan ASRI, dr. Kinari Eve Webb. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Pendiri Yayasan ASRI, dr. Kinari Eve Webb menceritakan awal mula ia mendirikan yayasan saat ia merasa prihatin dengan keadaan serta kondisi hutan yang ada didunia khususnya di Taman Nasional Gunung Palung.

"Awal mula mendirikan Yayasan Asri, sehingga ada Klinik Asri ini berawal saya pertama kali datang ke Indonesia tahun 1993 saat itu umur saya 21 tahun. Saya tinggal di Taman Nasional Gunung Palung, jauh di dalam hutan, saat itu saya melakukan penelitian dengan orang hutan dan sebelum saya menjadi dokter manusia," cerita Kinari Eve Webb yang sangat fasih berbahasa Indonesia, Rabu (24/1/2018).

Baca: Unik! di Klinik Ini Pasien Bisa Bayar Berobat Tak Gunakan Uang, Namun Dengan Sesuatu Tak Biasa Ini

Kala itu, Kinari yang tengah berada ditengah hutan dan berfikir sangat penting ada orang hutan didunia dan hutan adalah paru-paru dunia.

Setiap hari ia bisa melihat dan mendengar suara chainsaw dari masyarakat yang melakukan illegal logging.

Ia melihat hutan semakin kecil dan penebangan dimana-mana.

Baca: Pasien Bayar Berobat di Klinik Dengan Bibit, Kok Bisa? Yuk Intip Sistem Barternya

"Saat itu saya salahkan orang yang melogging dan saya benci sekali sama orang yang menebang hutan. Saya berbicara pada mereka dan saya baru tahu situasi, mereka melakukan logging karena terpaksa untuk biaya pengobatan dan mencari makan," ucap Kinari yang berasal dari Amerika Serikat ini. 

Bahkan ia pernah berbicara dengan seorang yang melakukan logging, orang itu bercerita dengannya, jika ia menebang pohon 60 batang hanya untuk biaya berobat.

"Bagaimanalah saya mau menyalahkan orang, kalau saya berada pada posisi mereka pasti saya melakukan logging juga karena tak memiliki biaya lagi. Jadi akhirnya waktu itu, saya memutuskan menjadi dokter dan kembali lagi di Indonesia dan mencari solusi agar mereka tak menebang hutan, supaya mereka tak dalam posisi yang jelek dan tak menebang masa depan mereka," ucapnya.

Sehingga ia mendirikan Yayasan ASRI untuk memprovokasi masyarakat agar meninggalkan pekerjaan menebang hutan dan beralih pada pekerjaan lainnya.

Tak hanya masalah hutan, Kinari yang memiliki jiwa sosial tinggi ini juga berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat sehingga didirikannya Klinik ASRI yang bisa berobat menggunakan bibit pohon serta kerajinan tangan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved