Berapa Penanaman Modal Asing di Kalbar, Simak Juga Total Invetasi Dalam Negeri Berikut!
Apabila dihitung berdasarkan target RPJMD Provinsi Kalbar realisasi investasi dari semester I Tahun 2017 dengan kurs 1 dolar AS sebesar Rp13.300,-
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Barat, Syawal Bondoreso mengatakan DPMPTSP Kalbar mencatat sejak Januari - September Tahun 2017 total nilai realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sudah mencapai Rp12,23 triliun.
"Penambahan nilai realisasi PMA sebesar 460,99 juta dolar AS atau sebesar Rp6,14 triliun. Sedangkan penambahan nilai realisasi PMDN sebesar Rp6,09 triliun lebih kecil dibandingkan PMA. Nilai realisasi investasi tersebut mencapai 71,53 persen dari target nasional yang ditetapkan sebesar Rp17,1 triliun," ujar Syawal pada Rabu (6/12/2017).
(Baca: Tingkatkan Realisasi Investasi 2017, Berikut Delapan Program DPMPTSP Kalbar )
Apabila dihitung berdasarkan target RPJMD Provinsi Kalbar realisasi investasi dari semester I Tahun 2017 dengan kurs 1 dolar AS sebesar Rp13.300,- dan triwulan III Tahun 2017 kurs 1 dolar AS Rp13.400 kata Syawal maka realisasi investasi mencapai 65,67 persen.
Ia mengatakan dari sisi capaian memang dibawah target yang telah ditetapkan, namun masih ada koreksi atas beberapa laporan yang diterima, sehingga ia yakin target realisasi investasi akan dapat tercapai.
"Berdasarkan sektornya, jumlah tambahan laporan proyek yang turut berkontribusi adalah sebanyak 275 laporan proyek PMDN, yang didominasi oleh sektor primer dari bidang usaha tanaman pangan dan perkebunan, dengan jumlah laporan yang diterima sebanyak 88 laporan proyek dengan tambahan nilai realisasinya mencapai Rp3,56 triliun," ujarnya.
(Baca: Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemkab Sekadau Jamin Ketersediaan Stok Pangan )
Sementara untuk PMA Syawal mengatakan jumlah laporan yang diterima sebanyak 458 laporan proyek yang didominasi oleh sektor primer dari bidang usaha tanaman pangan dan perkebunan serta sektor sekunder dari bidang usaha Industri makanan yakni masing-masing sebanyak 143 laporan proyek dan 126 laporan proyek dengan tambahan nilai realisasi sebesar 359,7 juta dolar AS atau sebesar Rp4,79 triliun.