Ternyata Ini Nama SMAN 7 Pontianak Dulunya

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Setiap orang takkan pernah lupa dimana ia telah menuntut ilmu dan belajar bersama rekan-rekan di bangku sekolah.

Memang ada pepatah yang mengatakan kalau masa SMA adalah masa paling bahagia banyak kenangan dan pengalaman didapat setiap orang yang duduk di bangku SMA tersebut.

Untuk mengenang masa SMA dan kembali ke sekolah adalah sebuah momen yang diharapkan setiap alumni. Oleh karena itulah, para alumni SMA 7 mengadakan reuni.

Ketua Panitia, Junaidi menerangkan ini adalah reuni dalam rangka mengingat 30 tahun berdirinya SMA sejak 1987 lalu.

(Baca: Meriahkam Hari Jadi, SMAN 1 Kubu Raya Akan Gelar Kejuaraan Bola Voli )

Awalnya SMA 7 tersebut bernama, Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) 27, kemudian berubah menjadi SMA 8 dan terakhir bernama SMA 7 Pontianak.

Reuni ini dijelaskannya terlaksana dari iseng-iseng ngumpul dari beberapa alumni, kawan dan saling berhubungan dan usut punya usut saling cerita serta curhat hitung punya hitung sudah puluhan tahun tidak ketemu.

Ditambah rekan-rekan alumni SMA 7 yang ada diluar Kalbar ingin kegiatan tersebut terlaksana. Walaupun ia sebut ada yang tidak bisa hadir dikarenakan tugas dan tanggung jawab.

"Pembicaraan dilakukan tahap demi tahap dan terbentuklah suatu panitia kecil dan dengan tim kecil lainnya untuk melacak kawan-kawan dan dimana komunikasinya. Kami tidak mementingkan masalah iuran, yang penting kumpul dan jangan katakan alumni tapi inilah saudara kita pada saat ini dan akan berkelanjutan," ujarnya.

Lebih lanjut Junaidi sebutkan, bukan hanya sekedar teman sekelas atau teman sepermainan semata melainkan mereka telah terikat tingkat persaudaraan.

Ia berharap pada kawan-kawan yang ada menjadi induk informasi kegiatan. Karena para alumni sudah tersebar dimana-mana dan saat reuni juga hadir dari Medan, Palembang, Jawa, kemudian ada juga yang di Sulawesi.

"Selain temu kangen untuk sekolah ini kita tidak bisa mengatakan kalau mau memprogram sesuatu, karena semuanya sudah ada program pemerintah . Baik pembangunan dan sistem pengajaran. Kami disini hanya selaku anak didik melihat titik mana yang kurang dan kami tidak bisa melakukan hal yang besar tapi kami mencoba memberikan sumbangsih,"" pungkasnya.