Nikmatnya Makan Nanas di Pondok Desa Galang

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Desa Galang di Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah terkenal menjadi sentra buah nanas.

Bila melintas dari arah Anjongan menuju Sungai Pinyuh, maupun sebaliknya, terdapat pondok-pondok penjual nanas.

Beragam ukuran nanas dipajang di etalase pondok yang terbuat dari kayu dengan tutupan atap daun.

(Baca: Peringatan Hari AIDS Sedunia di Sintang Diwarnai Orasi Mahasiswa )

Tak hanya dibawa pulang, Anda juga bisa meminta penjual mengupas nanas untuk di makan di pondok, sembari menikmati suasana lingkungan yang dikelilingi pepohonan dan gemuruh kendaraan yang melintas.

"Sambil beristirahat makan nanas di pondok. Nanasnya manis," kata satu di antara pembeli, Jessy (27), Jumat (1/12/2017).

(Baca: FOPI Kalbar Gelar Kejuaraan Petanque West Borneo Cup )

Jessy sapaan akrabnya mengatakan, cukup sering dia membeli nanas di Desa Galang.

Hampir setiap melalui jalur itu, ia berhenti sejenak untuk membeli buah nanas. Kadang pula ia menikmati nanas sembari beristirahat di pondok.

"Kalau lewat situ, kadang-kadang mampir beli, kecuali hujan," ungkapnya.

Buah nanas yang ada di Desa Galang merupakan produksi dari desa setempat.

Lokasinya pun tak begitu jauh. Ada dibelakang pemukiman masyarakat. Nanas yang ditanam disebut nanas bogor oleh masyarakat setempat.

"Nanas tanam sendiri. Lahan kami ada satu hektare," tutur penjual buah nanas, Dina (25).

Memiliki kebun nanas dan menjualnya telah dilakoni orangtuanya. Bahkan sebelum ia lahir.

Dalam setahuan mereka bisa panen hingga 3 kali. Bila memasuki panen raya, dalam sehari ia bisa memanen hingga 400 buah.

Harga jualnya pun relatif terjangkau. Untuk tiga buah nanas ukuran sedang dibandrol seharga Rp 10 ribu.

"Sehari bisa laku 300 buah nanas," terangnya.

Tak hanya di jual di pondok. Buah nanas miliknya juga dijual ke Kota Pontianak hingga Serikin Serawak Malaysia.