Dosen Poltesa Ajarkan Kaum Ibu Buat Souvenir Berbahan Kain Tenun Sambas

Kain Tenun Sambas memang merupakan satu di antara ciri khas Kabupaten Sambas.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Sejumlah dosen Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) memberikan pelatihan pembuatan souvenir berbahan dasar kain tenun kepada kelompok sadar wisata di Desa Sumber Harapan, Kecamatan Sambas, Jumat (1/12/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sejumlah dosen Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) memberikan pelatihan pembuatan souvenir berbahan dasar kain tenun kepada kelompok sadar wisata di Desa Sumber Harapan, Kecamatan Sambas, Jumat (1/12/2017).

Kain Tenun Sambas memang merupakan satu di antara ciri khas Kabupaten Sambas.

Sehingga, kerap menjadi daya tarik wisatawan lokal mau pun manca negara untuk mengunjungi Sambas.

(Baca: 15 Foto Mengerikan Ini Bisa Ganggu Tidur Kamu, Tantangan Sesungguhnya Ada di No 5 )

Namun lantaran produksinya yang masih sangat terbatas, dan membutuhkan waktu pengerjaan yang cukup memakan waktu.

Harga kain tenun Sambas masih cenderung tinggi, sehingga kerap membuat pengunjung berpikir dua kali untuk membelinya.

Oleh karena itu, digagaslah pembuatan produk cinderamata untuk menekan harga tenun yang mahal sehingga souvenir yang diproduksi dapat terjangkau dan tetap mengedepankan ikon khas kain tenun Sambas.

(Baca: Hasil Drawing Piala Dunia 2018 - Argentina dan Jerman di Grup Neraka, Nyamannya Brasil! )

Satu di antara dosen Poltesa, Rossi Evita mengungkapkan, kain tenun Sambas merupakan ciri khas Kabupaten Sambas dan menjadi satu di antara ikon Sambas, yang harus dimiliki oleh pengunjung saat datang ke Kabupaten Sambas.

"Namun harganya lumayan mahal, membuat pengunjung berpikir dua kali untuk membelinya. Nah, dengan pelatihan pembuatan souvernir berbahan kain tenun Sambas ini, maka pengunjung sudah memiliki oleh-oleh berbahan kain tenun Sambas dengan harga yang terjangkau," ungkapnya.

Dalam pelatihan ini kaum ibu yang menjadi anggota kelompok sadar wisata, diberikan pelatihan untuk membuat gantungan kunci, sarung smartphone dan tempat tisu. Kesemuanya berbahan kain benang emas.

"Harapan kami, pengunjung yang ingin memiliki ragam kain benang emas, tidak harus membeli dengan harga yang mahal. Souvenir ini harganya terjangkau, dan bisa dijadikan oleh-oleh untuk teman ataupun kerabat," jelasnya.

Rossi tak sendirian memberikan pelatihan, ia ditemani dosen lainnya, Tita Rosalina, dan Hikmah Trisnawati.

Rossi menerangkan, Desa Sumber Harapan merupakan satu di antara desa yang dikenal sebagai desa wisata di Kabupaten Sambas.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved