Citizen Reporter

Sutarmidji Prioritaskan Rusun untuk Warga Terdampak Pembersihan Saluran Parit Tokaya

Untuk ukuran rusun itu masing-masing hampir sekitar 24 meter persegi dengan daya tampung 180

Penulis: Syahroni | Editor: Nasaruddin
IST
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji meninjau pembangunan rusun Jalan Harapan Jaya. 

Citizen Reporter
Jimmy Ibrahim
Humas Pemkot Pontianak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam waktu tidak berapa lama lagi, warga sudah bisa menempati rumah susun (rusun) di Jalan Harapan Jaya Kota Baru.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menargetkan dalam tempo dua hingga tiga bulan ke depan pembangunan rusun itu selesai.

"Untuk ukuran rusun itu masing-masing hampir sekitar 24 meter persegi dengan daya tampung 180 kepala keluarga," ujarnya ditemui saat meninjau rusun Harapan Jaya, Minggu (19/11/2017).

(Baca: Setya Novanto Ditahan KPK, Perlawanan Berlanjut dengan Jurus Serangan Balik )

Ia menjelaskan, warga yang diprioritaskan untuk menempati rusun adalah mereka yang terkena dampak pembersihan saluran Parit Tokaya seperti di Gang Dungun Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan.

"Warga Gang Dungun yang rumahnya sudah masuk dalam batas parit, kita relokasi di sana. Beberapa lokasi lainnya yang terkena pembangunan juga akan direlokasi ke rusun, termasuk yang di pinggir sungai," sebut Midji.

(Baca: Miris! 1 dari 3 Perempuan Pernah Alami Kekerasan, Angkanya Terus Meningkat )

Dalam menempatkan penghuni rusun, terang dia, ada yang dengan mendaftarkan diri dan ada pula yang difasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.

Misalnya, mereka yang terkena dampak pembangunan drainase atau yang lainnya, termasuk tawaran kepada para guru yang masih menempati rumah di komplek-komplek sekolah untuk menempati rusun yang ada di Harapan Jaya.

Sebab menurutnya, untuk wilayah perkotaan seperti ini sudah tidak cocok lagi ada rumah dinas guru.

(Baca: Ini Pesan Adhyaksa Dault di Hadapan 1500 Pramuka Putri )

Kendati demikian, ia berpendapat, kurang ideal bagi seorang guru untuk menempati rusun karena dirinya yakin mereka masih mampu untuk mengambil kredit rumah di komplek perumahan yang tersedia.

"Rumah di komplek sekolah sudah tidak boleh lagi sebab kita perlu lahan yang luas untuk area bermain anak," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved