Citizen Reporter
Miris! 1 dari 3 Perempuan Pernah Alami Kekerasan, Angkanya Terus Meningkat
“Kekerasan bisa terjadi di mana saja, dan itu adalah tugas kita semua"
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Nasaruddin
Citizen Reporter
Samsul, Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Kominfo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BALIKPAPAN – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise mengajak Pramuka di seluruh Indonesia untuk menjadi mitra Kementerian PPPA dalam melindungi perempuan dari kekerasan.
Menurutnya, angka kekerasan terhadap perempuan dari hari ke hari semakin meningkat.
“Kekerasan bisa terjadi di mana saja, dan itu adalah tugas kita semua. Bersama Pramuka seluruh Indonesia, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama melindungi perempuan dari kekerasan,” ujar Yohana dalam Konferensi Pers Perkemahan Pramuka Putri Tingkat Nasional (Perkempinas) III di Pendopo Bumi Perkemahan Pantai Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/11/2017) sore.
(Baca: Ini Pesan Adhyaksa Dault di Hadapan 1500 Pramuka Putri )
Perempuan kelahiran Manokwari, Papua Barat ini menambahkan, kekerasan terhadap perempuan adalah fenomena gunung es.
Angkanya terus mengalami peningkatan, namun sedikit yang tampak.
Menurutnya, sekarang semakin banyak masyarakat yang melapor.
“Menurut BPS, satu dari tiga perempuan pernah mengalami kekerasan. Baik itu kekerasan fisik, psikis, kekerasan seksual maupun penelantaran. Anak-anak juga banyak yang melapor,” paparnya.
(Baca: 580 Peserta Ikuti Pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia 2017 )
Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault berterima kasih kepada Menteri Yohana, Sekda Provinsi Kalimantan Timur, Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Kalimantan Timur, dan beberapa tokoh yang hadir dalam Pembukaan Perkempinas III Tahun 2017.
(Baca: 8 Jenis Kotoran Telinga Bisa Tunjukkan Kondisi Kesehatan Tubuhmu, Simak Ulasannya! )
Ia mengatakan, Perkemahan Pramuka putri ini sangatlah relevan untuk menemukan solusi terkait persoalan-persoalan perempuan.
Menpora Periode 2004-2009 ini juga menyoroti angka kekerasan terhadap perempuan yang terus meningkat.